BALI, ZONAPERISTIWA.COM
Denpasar, Bali – Universitas Mahendradatta menggelar kuliah umum bertajuk "Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara" yang dihadiri ratusan mahasiswa dan para dosen pada Sabtu, 7 Juni 2025. Bertempat di Gedung UNMAR, Jl. Ken Arok, Peguyangan, Denpasar.
Acara yang menghadirkan Dandim 1611/Badung, Kolonel Inf Putu Tangkas Wiratawan,S.I.P sebagai narasumber ini sukses membangkitkan semangat patriotisme dan pemahaman mendalam tentang Wawasan Kebangsaan dan bela negara, sekaligus membantah anggapan keliru tentang militerisasi.
Kegiatan kuliah umum ini bertujuan untuk menanamkan rasa nasionalisme, persatuan dan kesatuan bangsa serta membantu generasi muda mengetahui sejarah dan budaya negara.
Dalam sambutannya, Ketua Umum Yayasan Mahendradata, Dr. Shri I Gusti Ngurah Wira Wedawitry, MWS, S.Sos., S.H., M.H., "mengucapkan terima kasih kepada Kodam IX/Udayana khususnya Dandim 1611/Badung atas partisipasinya sebagai narasumber dalam kegiatan kuliah umum ini", Ucapnya.
Kegiatan ini merupakan salah satu contoh kepedulian TNI AD dalam meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme di kalangan generasi muda. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas generasi muda yang lebih baik dan lebih peduli terhadap bangsa dan negara.
Kolonel Inf Putu Tangkas Wiratawan dengan lugas menjelaskan bahwa bela negara bukanlah tentang militerisasi mahasiswa. "Bela negara adalah tanggung jawab moral setiap warga negara, termasuk mahasiswa, untuk menjaga keutuhan NKRI serta berkontribusi aktif bagi bangsa sesuai dengan kapasitas masing-masing," tegas Dandim.
kolonel Tangkas memaparkan konsep Wawasan Kebangsaan yang menjadi dasar bela negara. Empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, ditekankan sebagai pondasi kuat bagi persatuan dan kesatuan. Dandim Badung mengajak mahasiswa untuk memahami sejarah perjuangan bangsa, meneladani semangat para pahlawan, dan menerapkan nilai-nilai luhur tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Lebih lanjut, dijelaskan pula esensi Bela Negara berdasarkan landasan hukum yang kuat. Beliau merujuk pada Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, yang secara jelas menyatakan bahwa sistem pertahanan negara bersifat semesta, melibatkan seluruh warga negara, dan menekankan pentingnya kesadaran bela negara. UU ini menetapkan bela negara sebagai tanggung jawab setiap warga negara, bukan hanya TNI. Penjelasan ini bertujuan untuk mengklarifikasi kesalahpahaman yang seringkali muncul mengenai pengertian bela negara.
"Bela negara bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk, seperti menjaga lingkungan, berpartisipasi aktif dalam pembangunan, menghargai keberagaman, dan terus meningkatkan kualitas diri," jelas Kolonel Wiratawan yang kesehariannya bertugas sebagai Dandim 1611/Badung. Beliau menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai agen perubahan, inovatif, dan kreatif dalam membangun Indonesia yang lebih baik.
Suasana kuliah umum berlangsung sangat interaktif. Para mahasiswa aktif bertanya dan berdiskusi, menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap materi yang disampaikan. Hal ini menunjukkan bahwa kuliah umum ini berhasil mencapai tujuannya, yaitu menumbuhkan rasa nasionalisme dan kesadaran bela negara di kalangan mahasiswa tanpa menimbulkan kesan militerisasi.
Rektor Universitas Mahendradatta mengapresiasi penyelenggaraan kuliah umum ini dan menyatakan dukungan penuh terhadap kegiatan yang dapat membentuk karakter mahasiswa yang berwawasan kebangsaan dan memiliki jiwa bela negara yang tangguh.
Editor : Redaksi zonaperistiwa