Zonaperistiwa Surabaya – Mudik Lebaran menjadi tradisi tahunan yang dinantikan banyak orang. Namun, di balik euforia berkumpul dengan keluarga, ada berbagai dampak sosial yang muncul. Ketua Aliansi Wartawan Surabaya (AWS), Kiki Kurniawan, mengungkapkan pandangannya terkait fenomena ini.
Menurut Kiki, mudik membawa dampak positif bagi masyarakat, salah satunya mempererat hubungan keluarga.
"Mudik adalah momen penting untuk berkumpul dengan keluarga besar, mempererat tali silaturahmi, dan memperkuat hubungan sosial," beber Kiki.
Selain itu, tradisi saling berkunjung dan berbagi rezeki turut meningkatkan solidaritas sosial di tengah masyarakat.
Dampak positif lainnya, urai Kiko teejadi peningkatan ekonomi lokal. Sebab, arus pemudik sering kali membawa berkah bagi pelaku usaha kecil, seperti pedagang makanan dan transportasi lokal.
"Di daerah tujuan mudik, banyak sektor usaha mengalami peningkatan pendapatan," tambah Kiki.
Dari sudut pandang nya, mudik juga menjadi ajang pelestarian budaya, di mana tradisi dan adat istiadat tetap hidup dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Namun, di sisi lain, budaya mudik juga memiliki tantangan besar. Kemacetan dan kepadatan penduduk sementara menjadi masalah utama.
Selain itu, tambah Kikk angka kriminalitas cenderung meningkat, terutama kasus pencurian rumah kosong dan penipuan di perjalanan.
"Tekanan sosial dan ekonomi juga dirasakan oleh sebagian orang yang harus mengeluarkan biaya besar untuk mudik, termasuk membeli oleh-oleh," kata Kiki.
Lebih krusial, menurutnya, adalah risiko penyebaran penyakit akibat mobilitas tinggi.
"Kita belajar dari pandemi Covid-19, di mana pergerakan manusia yang masif bisa mempercepat penyebaran wabah. Maka dari itu, faktor kesehatan juga harus dipertimbangkan dalam mudik," tegasnya.
Maka dari itu, Kiki mengingatkan agar masyarakat bijak dalam merencanakan mudik.
"Persiapkan faktor keuangan, mental, dan kesehatan. Mudik tetap menjadi tradisi penting, tetapi harus dilakukan dengan perhitungan matang agar dampak negatifnya bisa diminimalkan," tutupnya.(red)
Editor : Redaksi zonaperistiwa