zonaperistiwa.com skyscraper
zonaperistiwa.com skyscraper

ANGKON MUAKHI: PANGERAN EDWARD SYAH PERNONG ANUGERAHI GELAR “KHADIN MAS NARAPATI JAYA PAMUNGKAS”

avatar zonaperistiwa.com

Pringsewu | zonaperistiwa.com |


  • Suasana penuh khidmat dan kehangatan adat Lampung menyelimuti Pendopo Kabupaten Pringsewu pagi ini. Dalam prosesi Angkon Muakhi, sebuah tradisi luhur yang melambangkan persaudaraan dan pengakuan kekerabatan, Paduka Yang Mulia Saibatin Puniakan Dalom Beliau (PYM SPDB) Pangeran Edward Syah Pernong, Sultan Sekala Brak Kepaksian Pernong ke-XXIII, menganugerahkan gelar adat kehormatan kepada H. Riyanto Pamungkas, Rabu 8 Oktober 2025.

Gelar tersebut berbunyi “Khadin Mas Narapati Jaya Pamungkas”, disematkan sebagai bentuk penghargaan terhadap dedikasi dan kepribadian beliau yang dianggap mencerminkan nilai-nilai luhur adat Lampung: jiwa kepemimpinan, kebijaksanaan, dan semangat persaudaraan. Penganugerahan ini diberikan kepada H. Riyanto Pamungkas didasarkan pada pandangan masyarakat adat terhadap sosok dan keteladanan pribadinya.

Tradisi Angkon Muakhi (mengangkat sebagai saudara) merupakan warisan budaya masyarakat adat Lampung yang bermakna mempererat persaudaraan sejati tanpa memandang status sosial, jabatan, atau garis keturunan. Dalam acara tersebut, dilakukan prosesi adat Lapahan Saibatin yang menandai diterimanya seseorang dalam ikatan kekeluargaan adat.

PYM Pangeran Edward Syah Pernong menjelaskan, Angkon Muakhi bukan sekadar seremoni, melainkan komitmen spiritual dan sosial.

  • “Kami tidak hanya mengangkat saudara secara simbolik, tetapi meneguhkan ikatan batin dalam keluarga besar adat Lampung. Saudara Riyanto Pamungkas kami pandang memiliki nilai-nilai luhur, kepedulian sosial, dan semangat menjaga harmoni antara masyarakat dan adat,” ujarnya dalam sambutan.

Dalam kesempatan itu, H. Riyanto Pamungkas menyampaikan rasa syukur dan penghargaan mendalam atas kehormatan yang diterimanya.

  • “Saya menerima gelar ini dengan penuh rasa rendah hati. Ini bukan sekadar penghargaan pribadi, melainkan amanah untuk terus menjaga nilai-nilai kebersamaan, gotong-royong, dan persaudaraan yang menjadi ciri khas masyarakat Lampung,” ungkapnya.

Ia menambahkan, nilai-nilai dalam Angkon Muakhi harus menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat untuk hidup rukun dan saling menghormati di tengah keberagaman.

  • “Persaudaraan sejati bukan hanya diucapkan dalam upacara, tetapi diwujudkan dalam sikap dan tindakan nyata dalam kehidupan bermasyarakat,” tambahnya.

Upacara ini turut dihadiri oleh unsur Forkopimda, tokoh adat, tokoh agama, serta masyarakat Lampung dari berbagai wilayah. Jalannya prosesi berlangsung tertib, diiringi lantunan irama adat Lampung dan simbol-simbol budaya Sekala Brak.

Menurut pengamat budaya Lampung, momen ini bukan sekadar pengukuhan gelar adat, tetapi juga penguatan hubungan antara struktur pemerintahan daerah dan komunitas adat. Tradisi semacam ini memperkaya nilai kepemimpinan lokal yang berbasis kearifan dan etika budaya.

Penganugerahan gelar “Khadin Mas Narapati Jaya Pamungkas” kepada H. Riyanto Pamungkas menandai babak baru dalam hubungan antara masyarakat adat Sekala Brak dan masyarakat Pringsewu. Ia menjadi simbol sinergi antara nilai tradisi dan modernitas, antara akar budaya dan arah pembangunan.

Prosesi Angkon Muakhi tahun ini tidak hanya meninggalkan kesan mendalam, tetapi juga pesan universal: bahwa kekuatan suatu daerah bukan hanya pada pembangunan fisik, melainkan juga pada penghormatan terhadap akar budaya dan persaudaraan yang menyatukan seluruh elemen masyarakat.

(Irfan)

Editor : Kaperwil Lampung