Zonaperistiwa Banyuwangi – Rangkaian ajang balap sepeda Mainsepeda Trilogy 2025 resmi berakhir di ujung timur Pulau Jawa melalui event Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025, Sabtu (27/9/2025). Event pamungkas ini mengajak para cyclist menanjak sekaligus memperebutkan status King of the Mountain (KOM) dan Queen of the Mountain (QOM).
Sebelum dihelat di Banyuwangi, Mainsepeda telah menuntaskan dua seri lain dalam rangkaian Trilogy, yakni Bromo KOM (17 Mei 2025) dan Kediri Dholo KOM (20 Juli 2025). Total lebih dari 2.300 orang ambil bagian dalam tiga event ini.
Baca juga: Final DBL Jakarta 2025 Kembali Pecahkan Rekor di Indonesia Arena
Selain memperebutkan status KOM dan QOM, peserta juga diajak menikmati keindahan jalur-jalur menanjak di dataran tinggi Bromo, Dholo, hingga Ijen. Misalnya di Bromo KOM, peserta dimanjakan panorama pegunungan Bromo, sementara di Dholo mereka menikmati keindahan Gunung Kelud dan Gunung Wilis beserta Air Terjun Dholo.
Sebagai mitra Mainsepeda Trilogy, Pemkab Banyuwangi berupaya memberikan pengalaman tak terlupakan. Peserta yang datang dari 23 kota dan 9 negara diajak bersepeda setelah menikmati sunrise di pantai, lalu menanjak hingga finis di Paltuding, kawasan Gunung Ijen.
Atas nama Pemda Banyuwangi, selamat datang kepada seluruh peserta Banyuwangi Bluefire Ijen KOM. Kami bangga kembali dipercaya menjadi tuan rumah. Mudah-mudahan cyclist tak hanya bertarung menjadi juara, tetapi juga menikmati alam dan kuliner Banyuwangi,” kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.
Event Banyuwangi Bluefire Ijen KOM rutin digelar sejak 2022. Tahun ini diikuti 400 peserta dari 96 kota dan 23 provinsi, bahkan ada yang datang dari sembilan negara.
Rute Spektakuler, Konsep Sport Tourism
Start dimulai pukul 06.00 WIB dari Pantai Boom Marina. Panitia memajukan waktu agar peserta dapat lebih dulu menikmati momen matahari terbit, salah satu spot terbaik sunrise di Banyuwangi. Setelah itu, para cyclist melintasi area persawahan hijau dan ‘kampung Bali’ di Banyuwangi sebelum kembali ke pusat kota.
Baca juga: Doa Ibu di Kursi Roda Iringi Debut Putranya di DBL 2025 Palembang
Peserta mendapat waktu rehat di Gedung Olahraga Tawang Alun pada KM 57 yang menjadi pit stop sebelum memulai segmen tanjakan puncak. Lokasi start KOM berada di Gapura Ijen Geopark dengan lintasan menanjak sejauh 26,9 km, elevation gain 1.700 meter, dan kemiringan maksimal 34 persen.
Founder Mainsepeda Azrul Ananda mengatakan, desain rute Trilogy memang bukan hanya soal kompetisi, tetapi juga mengedepankan konsep sport tourism. Hal ini bahkan menarik perhatian mahasiswa magister Ilmu Komunikasi UGM, Irna Kusumaningsih, untuk meneliti aspek komunikasi sport tourism di mainsepeda Trilogy.
Hasil Perlombaan
Balapan di Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025 berlangsung seru. Di kategori Men Elite, pembalap Muhammad Raihan Maulidan dari Ponti Wijaya Racing Team (PWR) keluar sebagai juara setelah menang sprint ketat melawan Dimas Nur Fadhil Rizqi dengan catatan waktu sama, 1 jam 23 menit 30 detik.
Baca juga: Haornas 2025: “Olahraga Satukan Kita”, DBL Indonesia Wujudkan Semangat Sportivitas dan Persatuan
Di kategori Women Elite, pembalap muda Nihayatuzzain Asshofi menciptakan kejutan. Ia berhasil menjadi juara meski baru pulih dari cedera tulang rusuk akibat terjatuh pada Tour de Linggarjati dua pekan lalu.
Event ini juga diikuti Wakapolda Jatim Brigjen Pol Pasma Royce yang turun di kategori Men Age 50–54 dan berhasil finis. Pasma dikenal sebagai cyclist serius dan bahkan mewakili Indonesia pada The 2025 World Police and Fire Games di nomor cycling di Birmingham, Alabama, Amerika Serikat.
Mainsepeda Trilogy membuktikan konsep sport tourism bisa menyatukan kompetisi olahraga dengan promosi keindahan wisata daerah. Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025 pun menjadi penutup yang spektakuler.(red)
Editor : Redaksi zonaperistiwa