zonaperistiwa.com skyscraper
zonaperistiwa.com skyscraper

Doa Ibu di Kursi Roda Iringi Debut Putranya di DBL 2025 Palembang

avatar zonaperistiwa.com

 

  1. Doa Ibu di Kursi Roda Iringi Debut Putranya di DBL 2025 Palembang

Palembang — Doa penuh haru dipanjatkan Nyimas Dewi Arimbi (44) dari pinggir lapangan GOR Jakabaring, Palembang. Duduk di kursi roda dengan kondisi tubuh yang lemah, ia hadir untuk menyaksikan debut putranya, Zaki Novran Saputra (15), di ajang Honda DBL with Kopi Good Day 2025 South Sumatra Series (DBL Seri Palembang).

Zaki merupakan pemain tim basket putra SMA Bina Sriwijaya Indonesia (BSI) Palembang. Sejak melahirkan Zaki 15 tahun silam, Nyimas harus menghadapi berbagai penyakit serius hingga akhirnya didiagnosis mengalami komplikasi. Ginjalnya sudah tidak berfungsi dan katup jantungnya mengalami kebocoran selebar 4,5 cm, sehingga ia harus menjalani cuci darah hingga tiga kali seminggu.

Meski dalam kondisi sakit, Nyimas tetap ingin mendukung mimpi sang anak. “Sebenarnya saya lagi drop. Tapi inilah momen yang saya tunggu-tunggu. Zaki akhirnya bisa bermain DBL. Saya harus datang nonton langsung. Alhamdulillah ada orang baik yang meminjamkan mobil dan oksigen untuk mengantarkan saya ke GOR,” ujarnya.

Mimpi Zaki tampil di DBL terinspirasi dari sepupunya, Anggun Annaila Zahra, yang pernah diasuh Nyimas. Anggun berhasil menorehkan prestasi lewat basket hingga mendapat panggilan Timnas Basket Putri U18 dan terbang ke Amerika bersama Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2024. Saat Anggun tampil di DBL, Nyimas kerap menemani meski kondisi tubuhnya sakit-sakitan.

Tahun ini, kesempatan itu datang untuk Zaki. Tim basket putra SMA BSI Palembang lolos verifikasi DBL Seri Palembang 2025. Zaki menjalani debutnya pada 15 September 2025 melawan SMAN 1 Unggulan Muara Enim di GOR Jakabaring.

Sayangnya, di laga perdana itu tim SMA BSI Palembang harus mengakui keunggulan lawan dengan skor 27-37. Meski timnya kalah, Zaki tampil menonjol dengan menyumbang 8 poin dan 8 rebound. “Saya bilang ke Zaki, jangan nangis. Masih ada tahun depan. InsyaAllah ada bonus dari Allah,” tutur Nyimas sambil menahan air mata.

Perjalanan Nyimas dan Zaki penuh perjuangan sejak awal. Saat hamil Zaki pada 2009, Nyimas mengalami hipertensi parah hingga proses persalinan berisiko tinggi. Meski Zaki lahir normal, Nyimas mengalami kejang dan koma selama tiga bulan. Ia baru sadar penuh saat Zaki berusia delapan bulan. Sejak itu, meski harus rutin cuci darah, ia merawat Zaki dengan penuh kasih sayang.

Basket memang sudah melekat pada keluarga besar Nyimas. Selain Anggun, Zaki juga merupakan keponakan Tedy Marta Reza, mantan pebasket yang kini menjabat Ketua Perbasi Banyuasin. Sejak kelas 4 SD, Zaki tumbuh dengan kecintaan pada basket dan didukung kerja keras di sekolah maupun klub. Meski fokus berolahraga, ia tetap berprestasi di bidang akademik, bahkan lulus SMP dengan hafalan Juz 30.

Bagi Nyimas, DBL Palembang bukan sekadar kompetisi. Ia rela menempuh jarak 13 kilometer dari rumahnya di Perumnas Sako menuju Jakabaring Sport Center demi hadir mendukung anak-anaknya.

Kisah Zaki dan Nyimas Dewi Arimbi menjadi bukti bahwa DBL bukan sekadar ajang olahraga, melainkan juga panggung untuk mewujudkan mimpi anak-anak muda — dengan pengorbanan, keteguhan, dan kasih sayang keluarga yang menyertai

Editor : Redaksi zonaperistiwa