Pengamat Sebut Program JKN-KIS Sudah Efektif Dan Efisien

zonaperistiwa.com

Zonaperistiwa Surabaya - program  Jaminan  Kesehatan  Nasional  yang  diamanatkan  kepada  BPJS Kesehatan telah berjalan selama 8 tahun sejak mulai beroperasi pada 01 Januari 2014. Memasuki tahun  ke-9,  cakupan  kepesertaan  telah  mencapai  226  juta  jiwa  atau  sekitar  84%  dari  total  jumlahpenduduk di Indonesia.Program  ini  juga  terbukti  telah  berkembang  menjadi  program  yang  memiliki  kontribusi  besar  dan mampu mengakomodir 1,5 miliar layanan sejak tahun 2014.

Tidak hanya dari sisi kesehatan, Program JKN  juga  telah  berkontribusi  terhadap  kesejahteraan  dan  perekonomian  terutama  dalam  hal mencegah  kemiskinan,  meningkatkan  lapangan  pekerjaan  dan  peningkatan  fasilitas  kesehatan  di berbagai daerah. Hal  tersebut  diungkapkan  Direktur  Perencanaan,  Pengembangan  dan  Manajemen  Risiko  BPJS kesehatan,  Mahlil  Ruby  saat  membuka  Diskusi  Panel  Outlook  JKN  2022,  Diseminasi  Hasil  Kajian BPJS Kesehatan 2021 dan Pemaparan Rencana Kajian BPJS Kesehatan 2022, Kamis (20/01).

Baca juga: BPJS Kesehatan Jawa Timur Targetkan Kepesertaan JKN Capai 98% pada 2025

Dengan besarnya kontribusi program ini, maka upaya untuk menjaga sustainabilitas Program JKN harus  senantiasa  kita  lakukan.

Salah  satu  upaya  kami  adalah  meningkatkan  engagement  dengan berbagai  pemangku  kepentingan  karena  kami  menyadari  bahwa  Program  JKN  telah  membentuk ekosistem besar yang melibatkan berbagai pihak.

Melalui kegiatan Outlook JKN Tahun 2022 ini, kami mengajak  para  stakeholder  untuk  berdiskusi  terkait  rencana  yang  akan  kami  lakukan  pada  tahun 2022, ujar Mahlil.

Diharapkan melalui kegiatan ini juga akan mengakomodir masukan, saran perbaikan terkait isu dan tantangan  yang  akan  dihadapi  sepanjang  tahun  2022.

Mahlil  mengungkapkan,  berbagai  perbaikan mulai dari mutu, akses, ekuitas maupun perlindungan finansial membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Dalam   kesempatan   tersebut   Pengamat   Asuransi   Kesehatan   Sosial,   dr.   Hasbullah   Thabrany mengungkapkan, implementasi JKN-KIS adalah program bersama dimana peserta bergotong royong, belanja kesehatan yang menjadi syarat ,agar setiap orang di Indonesia bisa sehat dan hidup produktif.

Baca juga: Jawa Timur Raih Penghargaan Anti Kecurangan Terbaik Kedua dari BPJS Kesehatan

Jadi jika ada yang bertanya apakah Program JKN efektif, dengan pemanfaatan sebanyak 1,5 miliar pemanfaatan dan sesuai dengan Data Statistik JKN yaitu 97% peserta yang memanfaatkan, pulang dengan  sehat,  artinya  efektif.  Efisienkah?  Dengan  jumah  iuran  yang  rata-rata  di  bawah  Rp60rb perbulan untuk layanansebanyak itu, tentu sangat efisien.

Ini jarang diakui dan jarang diketahui, ujar Hasbullah.Hasbullah juga menekankan, apabila terdapat hal yang masih harus disempurnakan, Program JKN-KIS sudah berada di arah yang benar.

Perbaikan tersebut menjadi PR bersama semua pihak. Program JKN-KIS adalah program publik yang dikelola oleh badan hukum publik, sehingga BPJS Kesehatan bisa  diawasi  bersama.

Hal  ini  yang  menyebabkan  8  tahun  perjalanan  Program  JKN-KIS  berjalan secara transparan, efektif dan efisien.Dalam  kesempatan  tersebut,  BPJS  Kesehatan  juga  memaparkan  berbagai  Rencana  Kajian  BPJS Kesehatan Tahun 2022 dan Hasil Kajian BPJS Kesehatan Tahun 2021 meliputi Tata Kelola Regulasi Belanja Kesehatan Strategis Program JKN, Sumber Pembiayaan Alternatif ProgramJKN, Gambaran Pemanfaatan  Pelayanan  Kesehatan  Covid-19  dan  Potensi  Pengalihan  Covid-19  Menjadi  Manfaat

Program JKN, serta Optimalisasi Peran Pemerintah Daerah terhadap Program JKN Berdasarkan Kapasitas Fiskal.Hadir dalam kegiatan tersebut, Plt. Kepala Pusat Pembiayaan Jaminan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Yuli Farianti, Ketua Umum PD Ikatan Dokter Indonesia, Daeng M. Faqih, Ketua Umum PERSI, Bambang Wibowo, Ketua Ikatan Apoteker Indonesia, Nurul Falah, sebagai panelis. Sementara sebagai penanggap hadir Pengamat JKN Chazali H Situmorang, Ketua GP Farmasi, Wakil Ketua IPMG, Sekjen Gakeslab, Ketua YLKI, Ketua Umum APINDO, Ketua Umum FP JAMSOS, dan BPJS Watch.(red)

Editor : Redaksi zonaperistiwa

Nasional
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru