Zonaperistiwa Surabaya - Bertempat di trotoar Jalan Tunjungan Surabaya, tepatnya di Monumen Pers Nasional, puluhan jurnalis atau wartawan di Surabaya menggelar Tahlilan dan Kirim Doa untuk Almarhum Azyumardi Azra, Jumat (23/9/2022), malam.
Acara dilakukan sederhana, dengan menggelar karpet di trotoar dan duduk bersila, melingkar. Bersamaan deru klanpot kendaraan yang melintas, suasana hitmad terlihat. Mereka, para jurnalis dari berbagai media di Surabaya itu tampak khusyuk.
Melalui pengeras suara megaphone, pembukaan dilakukan oleh Yanto Ireng yang memberikan prakata atau pembukaan, Tahlil, mengenang tujuh hari wafatnya Almarhum Azyumardi.
Kemudian, sambutan pengantar diberikan kepada Martudji yang hadir mewakili Aliansi Wartawan Surabaya (AWS) yang didampingi Wakil Ketua Kiki Kurniawan dan anggota lainnya.
Disampaikan almarhum adalah sosok yang perlu diteladani. Sepanjang hidup termasuk saat menjadi Ketua di Dewan Pers, sangat santun dan penuh dedikasi. Sosoknya sangat lurus, amanah dan tidak mengada-ada,
"Atas nama pribadi dan juga Ketua AWS, pertama saya ucapkan terimakasih atas kehadirannya di tempat ini. Kedua, hal ini adalah sesuatu yang terpuji, berkirim doa untuk Ketua Dewan Pers, Almarhum Azyumardi. Semoga amalan beliau di terima di Sisi Allah, dan diampuni khilaf dan salahnya," ucap Tudji.
Tudji juga menyampaikan, insan pers khususnya di Surabaya adalah profesi yang mulai. Sejak keluar dari rumah, doa selalu mengiringi termasuk dari keluarga yang ditinggalkan, untuk melakukan kebaikan. Yakni menyampaikan informasi, memberikan edukasi dan sekaligus juga berfungsi sebagai sebagai kontrol sosial.
"Ini sangat mulai, tetap semangat rekan-rekan media khususnya yang di Surabaya, tetap semangat. Salam AWS," ucapnya.
Selanjutnya, sambutan pendek sebagai ucapan salam kepada sesama insan seprofesi, diberikan oleh Suhadak. Sosok sepuh yang juga sebagai pembina sebuah media di Surabaya.
"Kita harus kembali merapatkan barisan, para jurnalis di Surabaya. Termasuk, di malam hari ini, kita juga turut berkirim doa untuk almarhum Azyumardi," ucapnya.
Tahlil dan doa kemudian dipimpin oleh Ustadz Zainal. Dengan tertib dan khusuk sosok yang juga tokoh di Surabaya ini khitmad membacakan doa.
Selain tahlil dan doa kawan kawan jurnalis Surabaya juga ngobrol santai membahas terkait liku liku nya atau uneg-uneg para kawan kawan jurnalis mulai dari kebebasan pers, Diskriminasi pers.
Direktur PT zonaperistiwa.com Menanggapi persoalan Diskriminasi pers, pers adalah sebagai cahaya yang mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara dalam memberikan informasi yang berkualitas.
Sehingga pemerintah di pusat maupun daerah serta aparatur penegak hukum hendaknya harus benar-benar melindungi, dan memberikan akses kemudahan terhadap pekerja media dalam setiap melaksanakan tugasnya sebagai seorang wartawan dimanapun berada.
Pemerintah seharusnya memastikan bahwa seluruh wartawan di Tanah Air khusus nya di Jawa timur atau Surabaya harus terjaga keselamatannya saat berkreasi membuat berita di segala bidang.
Menurutnya, Pers Nasional Indonesia dapat membantu tugas- tugas negara dalam menjalankan program-program kerja yang langsung bersentuhan dengan masyarakat luas di seluruh tanah air Indonesia.
Selain itu Pers Nasional Indonesia juga menjadi suara rakyat yang langsung didengar penguasa di Republik Indonesia ini. "Maka di sinilah harmonisasi sesama anak bangsa dapat tercipta dan terjaga dengan baik," ujarnya.(red)
Editor : Redaksi zonaperistiwa