Zonaperistiwa Surabaya – Dugaan praktik pungutan liar (pungli) kembali mencuat di lingkungan pelayanan publik. Kali ini, sorotan tertuju pada Kantor Samsat Ketintang Surabaya Selatan, tepatnya di loket mutasi kendaraan. Seorang wajib pajak mengeluhkan adanya dugaan pungli yang dilakukan oleh oknum petugas saat ia mengurus proses mutasi kendaraan
Wajib pajak yang enggan disebutkan namanya itu mengaku merasa dipersulit dan mendapatkan perlakuan berbeda dibandingkan dengan loket lainnya.
"Iya, Mas. Saya mengurus mutasi kendaraan saya, tapi kok malah bingung. Di loket lain saya dilayani dengan baik, tapi di loket mutasi justru ditolak dan berkas saya dikembalikan. Oknum petugas itu bilang ada biaya tambahan sebesar Rp200 ribu. Ya, terpaksa saya kasih," ujarnya dengan nada kecewa kepada awak media.
Praktik seperti ini jelas mencederai semangat reformasi birokrasi serta prinsip pelayanan publik yang bersih dan transparan. Samsat seharusnya menjadi tempat pelayanan yang mudah diakses, terbuka, dan bebas dari praktik pungli. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa masih ada oknum yang memanfaatkan celah birokrasi demi keuntungan pribadi.
Jika dugaan tersebut benar, maka tindakan yang dilakukan oknum petugas tersebut tidak hanya mencoreng nama baik institusi, tetapi juga melanggar hukum. Oleh karena itu, perlu ada langkah tegas dari instansi terkait, termasuk kepolisian, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), dan Inspektorat Provinsi Jawa Timur.
Masyarakat berharap agar kejadian serupa tidak terus berulang, dan aparat penegak hukum memiliki keberanian untuk membersihkan praktik-praktik menyimpang yang telah lama menjadi rahasia umum di lingkungan Samsat.(red)
Editor : Redaksi zonaperistiwa
