zonaperistiwa.com skyscraper
zonaperistiwa.com skyscraper

DPRD Jatim Dorong Pelestarian Budaya Lewat Sarasehan Seni di Surabaya

avatar zonaperistiwa.com

Zonaperistiwa SURABAYA - 4 Mei 2025 – Dalam rangka memperkuat jati diri bangsa melalui pelestarian budaya, DPRD Provinsi Jawa Timur Fraksi Partai Demokrat menggelar acara “Sarasehan Seni Budaya” di ARTOTEL TS Suites Surabaya, Sabtu (4/5). Acara ini mengusung tema “Merangkai Tradisi, Menyulam Inovasi: Seni Budaya sebagai Identitas Bangsa” dan dihadiri oleh berbagai tokoh, budayawan, serta pelaku seni.

Sarasehan ini dibuka langsung oleh Dr. H. Rasiyo, M.Si., anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dari Fraksi Partai Demokrat. Dalam sambutannya, Dr. Rasiyo menekankan pentingnya peran seni dan budaya dalam membentuk karakter bangsa di tengah arus modernisasi dan globalisasi.

“Kita tidak bisa terus bergantung pada budaya luar. Tradisi dan budaya lokal harus tetap kita jaga, namun tetap terbuka terhadap inovasi agar seni budaya tetap relevan dengan perkembangan zaman,” ujar Dr. Rasiyo di hadapan para peserta.

Acara ini juga menghadirkan sejumlah narasumber dari kalangan akademisi dan praktisi budaya yang membahas berbagai strategi pelestarian budaya, pengembangan industri kreatif, serta peran generasi muda dalam menjaga warisan leluhur.

Saat wawancara bersama rekan rekan media Dr. H. Rasiyo, M.Si mengatakan hari ini itu adalah kegiatan serasehan Salah satu topik hangat yang dibahas adalah sistem zonasi dalam penerimaan siswa baru. Ia menilai bahwa peralihan istilah dari "zonasi" ke "domisili" sebenarnya tidak banyak mengubah substansi, karena inti dari seleksi tetap sama. Masalah utamanya justru terletak pada ketidakseimbangan antara jumlah lulusan dan daya tampung lembaga pendidikan.

"Pemetaan lembaga pendidikan harus dilakukan secara tertib dengan data yang valid. Harus diketahui berapa jumlah lulusan SMP negeri dan swasta di setiap kabupaten, serta berapa jumlah SMA dan SMK yang tersedia. Kalau jumlah lulusan lebih banyak dari daya tampung, seleksi apa pun tetap akan menimbulkan masalah," jelasnya.

Ia juga menyoroti pola pikir sebagian orang tua yang terlalu memaksakan anaknya masuk ke sekolah negeri. Padahal, menurutnya, kualitas pendidikan tidak ditentukan oleh status sekolah, melainkan oleh kualitas pembelajaran dan peran serta orang tua.Seorang anggota dewan menyampaikan pentingnya menjaga hubungan dan komunikasi yang baik antara wakil rakyat dan masyarakat.

Dalam kegiatan serasehan yang telah dilakukan berulang kali, ia menegaskan bahwa anggota dewan harus selalu ingat kepada konstituennya dan memastikan kebijakan pemerintah diketahui secara luas oleh masyarakat.

Kami telah melaksanakan berbagai kegiatan, mulai dari pembahasan budaya, pariwisata, pendidikan, hingga isu sosial. Masyarakat harus mengetahui dan memahami kebijakan yang ada, serta diberi ruang untuk menyampaikan permasalahan yang mereka hadapi," ujarnya.

Dalam Diskusi yang berlangsung hangat ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi konkret bagi pengembangan kebijakan kebudayaan di Jawa Timur, khususnya dalam mendukung kreativitas seniman lokal serta memperkuat identitas budaya di tengah masyarakat.

Sarasehan ditutup dengan sesi tanya jawab dan pertunjukan seni budaya daerah yang turut menambah semarak suasana, sekaligus menjadi bentuk nyata dari upaya pelestarian budaya Nusantara.(red)

 

Editor : Redaksi zonaperistiwa