Zonaperistiwa Surabaya, 2024 – Sektor keuangan di Jawa Timur terus menunjukkan tren pertumbuhan yang positif sepanjang tahun 2024. Berdasarkan data terbaru, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sebesar 4,73% year-on-year, mencapai Rp790 triliun, sementara penyaluran kredit meningkat 8,04% menjadi Rp614 triliun. Kondisi ini mencerminkan perbankan yang sehat dengan permodalan kuat, terlihat dari rasio kas sebesar 29,58n risiko kredit yang terkendali dengan Non-Performing Loan (NPL) di angka 2,88%.
Di sektor pasar modal, Jawa Timur menunjukkan perkembangan signifikan. Sejak 2019, jumlah emiten meningkat dari 30 menjadi 47 perusahaan, atau naik 56,7%. Pada 2024 saja, terdapat 4 emiten baru yang berasal dari Jawa Timur. Total penghimpunan dana melalui pasar modal mencapai Rp13,25 triliun, naik 157,56% dibandingkan Desember 2023. Selain itu, 24 perusahaan tengah dalam proses menjadi emiten, dengan 33% di antaranya bergerak di bidang teknologi informasi.
Jumlah investor di Jawa Timur juga mengalami peningkatan, mencapai 1,7 juta Single Investor Identification (SID), naik 13,59% year-on-year, menempatkan provinsi ini di posisi ketiga secara nasional. Penghimpunan dana melalui Securities Crowdfunding (SCF) mencapai Rp42,207 miliar, tumbuh 12,29%, dengan dominasi penghimpunan dari penerbitan saham.
Di sektor asuransi, premi asuransi tumbuh sebesar 30,77% menjadi Rp15,03 triliun pada triwulan ketiga 2024. Premi asuransi jiwa mendominasi dengan Rp11,72 triliun, sedangkan asuransi umum mencapai Rp3,31 triliun. Jumlah peserta asuransi meningkat 44,36% menjadi 15.083 peserta. Dana pensiun di Jawa Timur juga tumbuh 4% menjadi Rp4,35 triliun, dengan pengawasan kini didelegasikan ke kantor OJK daerah.
Pembiayaan oleh perusahaan modal ventura, lembaga keuangan mikro, dan lembaga jasa keuangan lainnya juga menunjukkan pertumbuhan. Total pembiayaan yang disalurkan per November 2024 meningkat 9,94% menjadi Rp46,62 triliun. Outstanding pinjaman daring naik 30,05% menjadi Rp9,45 triliun. Tingkat wanprestasi untuk pembiayaan tetap terjaga di angka 2,94%.
OJK Jawa Timur juga aktif dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan melalui 439 kegiatan edukasi yang menjangkau lebih dari 159.249 peserta. Program seperti Kredit Melawan Rentenir (KPMR) berhasil menyalurkan Rp2,8 triliun kepada 96.532 debitur. Program Kejar (rekening pelajar) mencatatkan pembukaan 8,7 juta rekening dengan dana terhimpun Rp4,47 triliun. Ekosistem keuangan inklusif juga dikembangkan di berbagai desa, seperti Dolokgede (Bojonegoro) dan Bejijong (Mojokerto).
Dengan berbagai capaian ini, OJK Jawa Timur terus berkomitmen mendorong pertumbuhan sektor keuangan yang sehat dan inklusif, memperkuat peran Jawa Timur sebagai pusat ekonomi yang dinamis di Indonesia.(red)
Editor : Redaksi zonaperistiwa