Zonaperistiwa Surabaya, 19 Desember 2024 – BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah VII menggelar acara Media Gathering yang berlangsung pada Kamis, 19 Desember 2024. Acara ini bertempat di Surabaya dengan tema membahas program dan inovasi pelayanan BPJS Kesehatan untuk tahun 2025.
Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah perwakilan media serta jajaran manajemen BPJS Kesehatan Wilayah VII. Diskusi ini bertujuan untuk memperkuat hubungan antara BPJS Kesehatan dan media sebagai mitra strategis dalam menyebarluaskan informasi terkait program jaminan sosial kesehatan kepada masyarakat luas.
Dalam acara tersebut, beberapa poin utama yang dibahas mencakup peningkatan layanan berbasis digital, seperti aplikasi JKN Mobile, serta pembaruan sistem yang mendukung kemudahan akses peserta. Salah satu pembicara utama menekankan pentingnya inovasi teknologi dalam mendukung pelayanan yang lebih cepat, efisien, dan transparan.
“Dengan adanya peningkatan layanan digital, kami berharap masyarakat dapat lebih mudah mengakses informasi serta pelayanan kesehatan yang kami sediakan,” ujar salah satu narasumber dalam acara tersebut.
Selain itu, BPJS Kesehatan juga memaparkan strategi untuk mengoptimalkan pelayanan di Kedeputian Wilayah VII yang mencakup beberapa provinsi. Harapannya, kolaborasi dengan media dapat meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya keikutsertaan dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Dengan adanya media gathering ini, BPJS Kesehatan menunjukkan komitmennya untuk terus meningkatkan transparansi dan komunikasi publik demi pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Dalam kesempatan rekan rekan media Ario Pambudi Trisno Wibowo (Asisten Deputi Kepesertaan dan Mutu Layanan) dan Ayu Budi Mursintawati (Asisten Deputi SDM, Umum dan Komunikasi) mengatakan Jawa Timur terus menunjukkan kinerja positif dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Saat ini, tingkat kepesertaan di provinsi tersebut telah mencapai 95%, mencakup 29 kabupaten/kota yang telah Universal Health Coverage (UHC). Target tahun depan adalah meningkatkan angka kepesertaan hingga 98%.
Strategi Peningkatan Kepesertaan Untuk mencapai target ini, BPJS Kesehatan Jawa Timur akan mengoptimalkan peran seluruh pemangku kepentingan sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Tim Optimalisasi Gubernur. Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti Dinas Sosial, Dinas Ketenagakerjaan, dan lembaga-lembaga terkait lainnya, diharapkan upaya ini mampu mendorong masyarakat agar lebih sadar dan aktif dalam kepesertaan JKN.
Tantangan Klaim dan Tren Penggunaan Layanan Kesehatan Hingga November 2023, BPJS Kesehatan Jawa Timur mencatat adanya peningkatan signifikan pada tren klaim dibandingkan dengan penerimaan. Hal ini disebabkan oleh tingginya tingkat pemanfaatan fasilitas kesehatan di provinsi tersebut, yang menjadi salah satu wilayah dengan jumlah fasilitas kesehatan terbanyak di Indonesia. Selain itu, masyarakat Jawa Timur cenderung lebih sering mengakses layanan kesehatan.
Peningkatan biaya klaim juga dipengaruhi oleh penyesuaian tarif layanan kesehatan yang diberlakukan oleh Kementerian Kesehatan pada tahun 2023. Meski demikian, cadangan pembiayaan dari periode pandemi COVID-19 sebelumnya masih mampu mengimbangi lonjakan pengeluaran hingga akhir tahun ini.
Kami berharap masyarakat lebih menjaga kesehatannya, karena saat ini banyak yang langsung berobat ke rumah sakit meskipun sakitnya ringan. Hal ini perlu diimbangi dengan pencegahan sejak dini agar beban pembiayaan kesehatan tidak terus meningkat," ungkap perwakilan BPJS Kesehatan Jawa Timur.
Program JKN, yang telah berjalan sejak 2014, diharapkan terus memberikan akses layanan kesehatan yang mudah dan merata bagi masyarakat Indonesia. Di sisi lain, peran promotif dan preventif harus semakin ditingkatkan untuk mendukung visi jangka panjang program ini.
Dengan sinergi antara pemerintah, BPJS Kesehatan, dan masyarakat, diharapkan tantangan yang ada dapat diatasi, sehingga program JKN dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat di masa depan.(red)
Editor : Redaksi zonaperistiwa