Zonaperistiwa Sidoarjo, Semangat tetap melestarikan tradisi budaya warisan leluhur ditunjukkan oleh masyarakat Kedung Wonokerto, Prambon bersama jajaran pemerintah desa dengan menggelar tradisi bersih desa pada Senin (4/3/2024) malam berupa pagelaran wayang kulit dan campursari.
Pertunjukan budaya tersebut dipilih sebagai pemuncak dari tradisi budaya rutin yang dilakukan setiap memasuki bulan Ruwah.
"Ini sesuai permintaan masyarakat yang ingin melaksanakan bersih desa dengan nanggap wayang kulit. Kami selaku pemerintah desa tinggal manut saja," kata Karmidi Kades Kedung Wonokerto
Kemeriahan acara tersebut makin terasa saat pemuda pemudi karang taruna ikut tampil berjoged bersama dengan para punggawa campursari. Seolah mampu menghapus kenangan duka di desa itu dimana bulan lalu pernah dilanda angin puting beliung dahsyat yang viral di berbagai pemberitaan.
Sementara itu, pagelaran wayang kulit pada malam tersebut mengambil lakon cerita Semar Mbangun Deso dengan dalang Ki Sareh Budi Utomo dari Jombang.
Cerita Semar Mbangun Kayangan penuh dengan nilai nilai falsafah Jawa dimana tokoh Semar sebagai simbol wong cilik atau rakyat jelata yang mencoba membangun kayangan tempat para dewa (penguasa) guna mengembalikan sikap para pemimpin agar berorientasi pada masyarakatnya.
Dalam lakon itu pula, Semar menuturkan bila sebagai pemimpin haruslah memiliki rasa asah,asih dan asuh serta ngopeni juga ngayomi kepada warga negaranya.(sigit)
Editor : Redaksi zonaperistiwa