Kemenag Jawa Timur Menunggu Surat Resmi Terkait Pembatalan Umroh

zonaperistiwa.com

Zonaperistiwa Surabaya - Menyikapi pembatalan Umroh yang dilakukan oleh pemerintah, Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur, Husnul Maram menjelaskan bahwa pihaknya menunggu surat resmi dan keputusan resmi dari pemerintah.

"Karena apa, semuanya baik pemerintah maupun masyarakat  menginginkan Umroh dan ibadah Haji ke depan itu akan dibuka di Indonesia," terang dia usai Sosialisasi Pencegahan Stunting Dari Hulu Dan Pengukuhan Bunda Genre Kab/Kota Sebagai Duta Penurunan Stunting se Provinsi Jawa Timur, Minggu (19/12)

Kendati begitu, pemerintah mempertimbangkan segala sesuatunya termasuk aspek menjaga jiwa atau nyawa manusia. Sebab umroh ataupun ibadah haji persentasenya banyak dilakukan secara fisik.

Di samping itu, lanjut Husnul saat ibadah Umroh maupun Haji kerap melakukan kontak dengan orang lain dari berbagai macam warga manca negara, sehingga hal ini menjadi perhatian betul pemerintah.

"Maka kita tetap mengutamakan atau memperhatikan dan  kesehatan jamaah supaya tidak tertular dari penyakit yang tersebar saat ini. Karena ibadah kalau didukung oleh jiwa yg sehat insyaallah ibadah nya nanti bisa mantab." tutup dia.

Sebelumnya Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief menjabarkan pihaknya mempertimbangkan perlindungan jemaah sebelum memutuskan pembatalan keberangkatan umrah.

Apalagi setelah kian meluasnya penularan varian Omicron. Keputusan pembatalan Umroh diambil usai adanya imbauan  Presiden Joko Widodo dan arahan Menteri Agama Yaqut Cholil Quomas supaya masyarakat tidak melakukan perjalanan ke luar negeri

"Kami tentu mengutamakan aspek perlindungan jemaah di tengah pandemi Covid-19, terlebih setelah adanya varian baru Omicron," ujar Hilman dalam keterangan pers Kemenag, Sabtu (18/12).

"Untuk itu, keberangkatan jemaah umrah kembali ditunda hingga awal tahun 2022. Kita berharap kondisi segera membaik."

Menyikapi pembatalan Umroh yang dilakukan oleh pemerintah, Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur, Husnul Maram menjelaskan bahwa pihaknya menunggu surat resmi dan keputusan resmi dari pemerintah.

"Karena apa, semuanya baik pemerintah maupun masyarakat menginginkan Umroh dan ibadah Haji ke depan itu akan dibuka di Indonesia," terang dia usai Sosialisasi Pencegahan Stunting Dari Hulu Dan Pengukuhan Bunda Genre Kab/Kota Sebagai Duta Penurunan Stunting se Provinsi Jawa Timur, Minggu (19/12)

Kendati begitu, pemerintah mempertimbangkan segala sesuatunya termasuk aspek menjaga jiwa atau nyawa manusia. Sebab umroh ataupun ibadah haji persentasenya banyak dilakukan secara fisik.

Di samping itu, lanjut Husnul saat ibadah Umroh maupun Haji kerap melakukan kontak dengan orang lain dari berbagai macam warga manca negara, sehingga hal ini menjadi perhatian betul pemerintah.

"Maka kita tetap mengutamakan atau memperhatikan dan kesehatan jamaah supaya tidak tertular dari penyakit yang tersebar saat ini. Karena ibadah kalau didukung oleh jiwa yg sehat insyaallah ibadah nya nanti bisa mantab." tutup dia.

Sebelumnya Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief menjabarkan pihaknya mempertimbangkan perlindungan jemaah sebelum memutuskan pembatalan keberangkatan umrah.

Apalagi setelah kian meluasnya penularan varian Omicron. Keputusan pembatalan Umroh diambil usai adanya imbauan Presiden Joko Widodo dan arahan Menteri Agama Yaqut Cholil Quomas supaya masyarakat tidak melakukan perjalanan ke luar negeri

"Kami tentu mengutamakan aspek perlindungan jemaah di tengah pandemi Covid-19, terlebih setelah adanya varian baru Omicron," ujar Hilman dalam keterangan pers Kemenag, Sabtu (18/12).

"Untuk itu, keberangkatan jemaah umrah kembali ditunda hingga awal tahun 2022. Kita berharap kondisi segera membaik.(red)

Editor : Redaksi zonaperistiwa

Nasional
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru