SURABAYA SEBAGAI TUAN RUMAH 15 NEGARA MUSLIM BELAJAR KB dan STUNTING

zonaperistiwa.com

Zonaperistiwa Surabaya - Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Prof Muhammad Rizal Martua Damanik berkunjung ke kantor walikota Surabaya,(6/5/2023).Pagi.

Dalam sambutan Kepala Bidang pelatihan,Penelitian dan pengembangan (Litbang) badan kependudukan menjelaskan Advance Mission pada SAAT Offline Training on Strategic Partnership between Government and Moslem Religious Leaders (MRLs) in Reproductive Health, Family Planning, Prevention of Gender-based Violence, Child Marriage and Stunting Reductiob (Pelatihan Luring Kemitraan Strategis antara Pemerintah dan Tokoh Agama Islam dalam Kesehatan Reproduksi, KB, Pernikahan Dini dan Penurunan Stunting) akan dilaksanakan di Kota Surabaya pada bulan Juli mendatang.

Mengapa Indonesia menjadi pilihan? Karena Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar namun program KB-nya berhasil, " jelas Prof Damanik saat melakukan audensi dengan Walikota Surabaya yang diwakili oleh Asisten Administrasi Umum Kota Surabaya, drg. Febria Rachmanita di Ruang Sidang Walikota Surabaya, Selasa (07/06).

Prof. Damanik menjelaskan mereka mengetahui bahwa di Indonesia ada dua organisasi keagamaan terbesar yaitu NU dan Muhammadyah yang sangat mendukung program KB. Sementara di negara-negara tersebut tokoh-tokoh agama memiliki perbedaan pandangan dan saling menghambat.

"Provisni Jawa Timur menjadi salah satu pusat unggulan BKKBN RI dan memilih Kota Surabaya sebagai tuan rumah bagi ke-15 negara tersebut untuk belajar karena Angka Stunting di Surabaya sangat rendah juga penurunan stunting yang sangat signifikan," ungkap Prof. Damanik.

Ditempat yang sama, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Maria Ernawati menjelaskan pelatihan akan dilakukan dengan dua metode, yang pertama adalah materi yang diberikan di dalam kelas dan kunjungan lapangan. Untuk kunjungan lapangan antara lain RS. Haji, SMA Muhammadiyah 2 Surabaya, Muslimat NU, Pondok Pesantren dan KUA.

"Mohon dukungan Pemkot Surabaya khususnya kultural visit, juga dukungan bis heritage karena mereka senang keliling wisata heritage dengan menggunakan atribut lokal Surabaya. Kami bisa diberikan informasi terkait hal itu, " kata Erna.

Selain itu DP3APPKB Kota Surabaya Ida Widayati saat di wawancarai wartawan mengatakan Alhamdulillah tadi ibu Asisten Administrasi Umum Kota Surabaya, drg. Febria Rachmanita menerima kunjungan Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Prof Muhammad Rizal Martua Damanik di ruang sidang walikota surabaya.

Bahwa akan ada kegiatan di bulan Juli nanti kegiatan rouring kemitraan strategis antara pemerintah dan tokoh agama Islam dalam kesehatan itu yang menariknya pesertanya dari luar negeri kota Surabaya untuk menyampaikan apa yang sudah kita lakukan kaitan penularan pencegahan pernikahan anak seperti itu jadi program-program kita bisa kita sharingkan ke mereka.ucapnya.

"Tentu kami senang dan akan mempersiapkan diri sebaik mungkin," tukasnya.

Asisten Administrasi Umum Kota Surabaya, drg. Febria Rachmanita menjelaskan Pemerintah Kota Surabaya sangat memperhatikan stunting. Dengan melibatkan semua unsur dan terus dilakukan pengawasan dan pendampingan kepada keluarga stunting atau keluarga beresiko stunting.

Kami masih pantau hingga anak pasca terbebas dari stunting jangan sampai anak tersebut kembali mengalami stunting," tuturnya.

Harapnya adalah Surabaya zero stunting.(red)

Editor : Redaksi zonaperistiwa

Nasional
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru