Zona Peristiwa - PAMEKASAN - Menyikapi peristiwa Kanjuruhan, Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) AL Hamidy Banyuanyar Timur - Pamekasan, KH. R. Mohammad Rofii Baidowi meminta masyarakat untuk tidak saling memojokkan.
"Itu adalah musibah, tidak ada satu lembar daun pun yang jatuh ke bumi ini yang lepas dari kehendak Allah SWT. Oleh sebab itu kita terima ini sebagai sebuah musibah, segera hentikan saling memojokkan apalagi memanfaatkan musibah ini untuk kepentingan diri dan kepentingan kelompok" tuturKH. R. Mohammad Rofii Baidowi.
KH. R. Mohammad Rofii Baidowi juga mengajak elemen masyarakat khususnya pencinta sepak bola untuk terus maju kedepan dan bukan mundur.
"Urusan hukum, kita kita percayakan kepada aparat penegak hukum termasuk Kepolisian, Kapolri sudah menunjukkan komitmennya dengan tidak hanya menetapkan tersangka dari pihak Panitia atau PSSI akan tetapi juga dari Internal Kepolisian itu sendiri," ungkapnya.
Ia pun menyerukan kepada masyarakat musibah ini tidak boleh menimbulkan sekat, membuka ruang kemarahan yang berkepanjangan, apalagi kebencian.
"Saat ini kita sama-sama kawal agar proses hukum berjalan dengan transparan agar keadilan, kepastian dan kemanfaatan hukum itu benar-benar dapat kita rasakan," kata KH. R. Mohammad Rofii Baidowi,
Ia juga mengajak masyarakat Indonesia secara luas, dan masyarakat Jawa Timur khususnya serta pecinta sepakbola, saat ini selain mendukung proses hukum adalah mendoakan, mereka yang telah meninggal semoga husnul khotimah dan mereka yang saat ini masih dirawat agar dapatnya diberikan kesembuhan.
Kepada Pemerintah, termasuk Kepolisian atau Kapolri, KH. R. Mohammad Rofii meminta kepedulian terhadap keluarga yang ditinggalkan, terhadap mereka yang saat ini sedang dirawat termasuk yang mengalami trauma secara psikis agar dibantu secara maksimal.
"Saya percaya pihak kepolisian secara institusi tidak menginginkan musibah ini terjadi, sebagai itikad baik saya mohon kepedulian itu," tambah KH. R. Mohammad Rofii.
Kepada para pihak yang tidak berkepentingan, KH. R. Mohammad Rofii meminta agar menghentikan komentar-komentar yang tidak perlu, apalagi jika tidak memahami persoalan.
"Masalah ditengah masyarakat sudah banyak jangan diperkeruh," tegas KH. R. Mohammad Rofii.
Ia tidak ingin tragedi Kanjuruhan ini dimanfaatkan untuk sekedar mencari popularitas, ingin diakui keberadaannya oleh aremania, ingin mencalonkan anggota dewan atau menginginkan hal-hal untuk kepentingan diri dan kelompok.
"Ini musibah, janganlah menari-nari diatasnya, yakinlah Allah SWT murka dengan orang yang demikian,"pungkas KH. R. Mohammad Rofii.
(Jack'zoper)
Editor : Redaksi zonaperistiwa