zonaperistiwa.com skyscraper
zonaperistiwa.com skyscraper

Omah Boso Foundation Gelar Pendampingan Kampung Sugih Bersama Cak Boni

avatar zonaperistiwa.com

Zonaperistiwa Gresik, 13 Juli 2025 — Omah Boso Foundation, sebuah NGO yang berbasis di Surabaya dan fokus pada bidang pendidikan, sosial, serta pemberdayaan masyarakat, menginisiasi kegiatan bertajuk Pendampingan Kampung Sugih Omah Boso bersama Cak Boni. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, mulai Sabtu, 12 Juli hingga Minggu, 13 Juli 2025, bertempat di lingkungan Pondok Pesantren Al-Ali, Benjeng, Gresik, yang diasuh oleh Ustadz Slamet Efendi.

Acara ini diikuti oleh delapan kampung binaan yang terbagi menjadi dua kategori. Empat kampung masih dalam tahap rintisan, yaitu:

Kampung Pendekar Silat Nusantara (Margorejo) oleh M. Akbar

Kampung Keripik Sayur (Gayungan) oleh Ariawan K

Kampung Cincau (Kebonsari) oleh Sutji Kumalasari

Kampung Stren Kali (Bratang) oleh Gatot Subroto

Sementara empat kampung lainnya telah berjalan dan mulai berpenghasilan, antara lain:

Kampung Botok Morodadi (Dukuh Sutorejo) oleh Martha dan Sri Rahayu

Kampung Ceria Batik Tin (Gundih) oleh Wawan Sasono

Kampung Egrang (Jambangan) oleh Pakdhe Slamet dan Budhe Nur Isaroh Jago Karah Farm: Peternak Ayam Perkotaan oleh Akip

Cak Boni, selaku pendamping utama delapan kampung ini, merupakan CEO Omah Boso Foundation dan juga Pendamping Rehabilitasi Sosial dari Kementerian Sosial RI. Ia telah mendampingi pengembangan komunitas dan kelompok masyarakat selama tiga tahun terakhir.

Menurut Ketua Pelaksana kegiatan, Abdul Rochman—mantan Pekerja Sosial Masyarakat Nasional Kemensos RI 2019—masalah utama yang dihadapi oleh kampung-kampung ini adalah aspek pemasaran dan pengembangan jaringan bisnis. Selain itu, kebutuhan modal usaha serta sarana dan prasarana juga menjadi tantangan tersendiri dalam pengembangan komunitas.

“Masalah terbesar kampung-kampung ini untuk produktif dan membiayai aktivitas serta eksistensi anggotanya adalah dalam hal pemasaran dan pengembangan jaringan bisnis, berikutnya adalah penambahan modal usaha dan sarana prasarana,” jelas Rochman.

Suasana kegiatan menjadi semakin menarik dengan hadirnya empat narasumber tamu pada hari kedua, Minggu (13/7). Mereka memberikan wawasan dan solusi praktis untuk meningkatkan inovasi serta omzet kampung-kampung binaan. Di antaranya:

Sulfa JH, owner Bang Zoel Kedai (cookies & coffee), membahas strategi mencetak keuntungan dan pengelolaan laporan keuangan.

Dhahana Adi Pungkas, penulis Surabaya Punya Cerita, memberikan analisa serta solusi dalam bidang promosi.

Supriyadi “Dedik Obenk” dari DKJT menyampaikan pentingnya budaya kerja positif sebagai fondasi produktivitas kampung.

Ananto Sidohutomo, founder Bidadari, memberikan masukan terkait peningkatan kinerja, jaringan sosial, dan edukasi masyarakat.

Peserta memberikan respons positif terhadap kegiatan ini. M. Akbar dari Kampung Pendekar Silat Nusantara menyampaikan, “Masukan dari Pak Ananto akan kami laksanakan dalam menambah jaringan sosial dan pendidikan untuk pengembangan kampung kami.”

Hal senada diungkapkan oleh Martha Umi H. dari Kampung Botok Morodadi, “Tiba-tiba situasi mandheg yang kami hadapi saat mengelola usaha produksi botok jadi terbuka. Banyak ide serta solusi baru untuk meningkatkan omzet harian kami menuju 1.000 penjualan botok per hari.”

Kegiatan Pendampingan Kampung Sugih ini diharapkan menjadi pijakan baru dalam penguatan ekonomi kampung melalui strategi yang berkelanjutan, inovatif, dan berbasis pemberdayaan komunitas.(red)

Editor : Redaksi zonaperistiwa