BALI, ZONAPERISTIWA.COM
Badung – Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto, S.H., M.H., bersama Gubernur Bali Wayan Koster menghadiri Puncak Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang digelar di Baruna Shelter Kebencanaan, Pantai Kuta, Badung, Bali, Kamis (5/6). Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kolektif untuk membangun kesadaran publik terhadap pentingnya pelestarian lingkungan, terutama di Bali yang dikenal sebagai destinasi pariwisata unggulan dunia.
Acara puncak tersebut dipimpin langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup RI, Dr. Hanif Faisol Nurofiq, dan turut dihadiri oleh sejumlah pejabat kementerian serta unsur pemerintah daerah Bali. Sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan TNI-Polri menjadi wujud nyata komitmen bersama dalam menghadapi tantangan lingkungan secara berkelanjutan, demi masa depan Indonesia yang lebih bersih dan hijau.
Momentum peringatan ini sekaligus menjadi simbol kesungguhan berbagai pihak dalam menjaga kelestarian lingkungan, khususnya di Bali yang sangat rentan terhadap isu pencemaran. Dalam sambutannya, Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Bali telah melakukan langkah-langkah konkret melalui berbagai peraturan gubernur, mulai dari pengelolaan sampah berbasis sumber hingga ke tingkat desa, hingga pembatasan penggunaan plastik sekali pakai.
“Saat ini tidak ada lagi alasan untuk menunda penanganan masalah lingkungan di Bali. Ini sudah menjadi isu serius, terlebih Bali merupakan tujuan utama wisata dunia yang sangat sensitif terhadap persoalan sampah,” tegas Koster.
Gubernur Bali menambahkan bahwa salah satu kebijakan progresif yang diterapkan adalah pelarangan produksi minuman kemasan plastik berukuran di bawah satu liter. Di sisi lain, sektor ekonomi kreatif turut mendukung gerakan ini, ditandai dengan tumbuhnya usaha mikro dan kecil (UMK) yang memproduksi tumbler ramah lingkungan berbahan dasar bambu. Inovasi ini menjadi wujud nyata kontribusi masyarakat dalam mengurangi sampah plastik.
Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup Dr. Hanif Faisol Nurofiq dalam pernyataannya menegaskan bahwa peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi merupakan panggilan moral dan spiritual bagi seluruh masyarakat.
“Ini adalah aksi kolektif yang mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kelestarian bumi. Tema tahun ini, ‘Hentikan Polusi Plastik’, bukan hanya slogan, melainkan peringatan akan bom waktu ekologis yang kita hadapi,” ujarnya.
Selanjutnya Menteri Hanif menyatakan bahwa sebagian besar plastik yang digunakan tidak dapat didaur ulang dan berakhir mencemari lautan serta merusak ekosistem. Karena itu, ia mengajak seluruh elemen bangsa untuk bergandengan tangan dan bergerak bersama menangani persoalan sampah plastik, khususnya pencemaran laut.
“Sebagai Menteri Lingkungan Hidup, saya mendukung penuh Gerakan Bersih Sampah. Saya akan berdiri di belakang dan mendukung setiap langkah yang diambil untuk mengatasi persoalan ini,” tegasnya.
Menteri Hanif juga mengingatkan bahwa pencemaran lingkungan, khususnya laut dan pantai, tak hanya merusak ekosistem tetapi juga mengancam sektor pariwisata. Bali, sebagai wajah Indonesia di mata dunia, harus menjadi pelopor pengurangan plastik sekali pakai, bukan karena kewajiban hukum semata, melainkan karena kesadaran kolektif akan pentingnya mencintai dan menjaga negeri ini. “Jagalah lautmu, jagalah pantaimu, lindungilah alam dan warisanmu,” pesan Menteri Hanif menutup sambutannya.
Pada Kesempatan tersebut Pangdam IX/Udayana dan Gubernur Bali menerima piagam penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup RI atas kinerja terbaik dalam menjaga lingkungan hidup.
Peringatan ini menjadi wujud nyata sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan jajaran TNI-Polri dalam menjaga keberlanjutan lingkungan hidup demi masa depan Indonesia yang lebih hijau, bersih, dan berkelanjutan. (Pendam IX/Udy)
Editor : Redaksi zonaperistiwa