zonaperistiwa.com skyscraper
zonaperistiwa.com skyscraper

ASB Geruduk Polda Jatim Terkait Penahanan Ijazah Oleh Perusahaan

avatar zonaperistiwa.com

Surabaya – Aksi demonstrasi yang digelar oleh Arek Suroboyo Bergerak (ASB) bersama Pemuda Indonesia di depan pintu masuk Mapolda Jawa Timur hari ini, Kamis (8/5), menarik perhatian publik di Surabaya. Unjuk rasa ini menyoroti kasus penahanan ijazah oleh perusahaan CV Sentosa Seal (UD. Santoso Seal) yang dimiliki oleh JH Diana.

Aksi dimulai dengan teatrikal dramatis yang menggambarkan "matinya supremasi hukum", sebagai bentuk kritik tajam terhadap lambannya penanganan hukum dalam kasus ini oleh Polda Jawa Timur. Disusul dengan orasi-orasi tajam oleh para aktivis yang menuntut transparansi dan keadilan bagi para korban penahanan ijazah.

“Apakah para korban bisa bekerja dengan baik tanpa ijazah mereka? Apakah keluarga mereka bisa makan? Ini bukan persoalan kecil, ini menyangkut masa depan dan martabat warga negara,” tegas Diana Samar selaku Ketua ASB.

Para demonstran mendesak Kapolda Jawa Timur agar segera menuntaskan kasus ini. Mereka mengancam akan menggelar aksi lanjutan dengan tema "Ganti Kapolda" jika tidak ada kemajuan yang signifikan.

Kasus ini sebelumnya menjadi viral hingga menarik perhatian Wakil Menteri Ketenagakerjaan dan Pemerintah Kota Surabaya. Bahkan, Pemkot telah menyegel gudang UD. Santoso Seal di kompleks pergudangan Margomulyo. Namun, pemilik perusahaan justru dinilai melakukan pembangkangan dengan tetap beroperasi meski dalam kondisi tersegel.

Adapun tuntutan massa aksi antara lain:

1.Transparansi dan ketegasan Polda Jatim dalam menyelesaikan kasus penahanan ijazah serta pengembalian hak para korban.

2. Sanksi tegas terhadap pelecehan simbol negara yang dilakukan oleh JH Diana terhadap pejabat publik seperti Wawali, Wamennaker, dan Walikota Surabaya.

3. Desakan kepada Gubernur Jawa Timur untuk mencabut pernyataan yang menyarankan pencetakan ulang ijazah, karena ijazah merupakan dokumen negara yang hanya dapat digantikan dalam bentuk duplikat, bukan cetak ulang.

Para demonstran berharap pernyataan sikap ini mendapat perhatian serius dari seluruh instansi terkait. (Red)

Editor : Redaksi zonaperistiwa