Tanggamus | zonaperistiwa.com |
Talangpadang Muhammad Yusuf, bocah yatim berusia enam tahun asal Dusun Rupit Pekon Negeri Agung, Kecamatan Talang Padang, Kabupaten Tanggamus, mengalami nasib tragis setelah mata kanannya tertusuk golok dalam sebuah kecelakaan setengah bulan yang lalu. Jum'at (03 Januari 2025).
Yusuf, yang hidup dalam kondisi penuh keterbatasan, tidak hanya kehilangan ayahnya, Aliudin, tetapi juga memiliki ibu kandung, Nur Hikmah, yang menderita gangguan jiwa (ODGJ). Insiden ini semakin memperburuk kondisi hidupnya, karena keluarga yang seharusnya menjadi sandaran justru berada dalam situasi yang memprihatinkan.
Insiden terjadi saat Yusuf tanpa sengaja terjatuh dan mata kanannya tertusuk golok yang sedang dipegangnya. Dalam kondisi panik, keluarga segera membawanya ke Puskesmas Talang Padang. Namun, mereka menghadapi kendala karena BPJS Yusuf tidak aktif.
Setelah mendapatkan surat keterangan tidak mampu dari pemerintah Pekon Negeri Agung, Yusuf diarahkan kembali ke Puskesmas, yang kemudian merujuknya ke RSUD Ganjaran. Sayangnya, setibanya di rumah sakit tersebut pada siang hari, dokter yang bertugas sudah tidak ada. Keluarga akhirnya membawa Yusuf ke Rumah Sakit Mitra Husada, di mana ia mendapatkan penanganan darurat menggunakan jalur umum. Biaya yang harus dikeluarkan mencapai Rp297.000, angka yang berat bagi keluarga tidak mampu ini.
Keluarga Yusuf berupaya keras untuk mendapatkan bantuan. Mereka kembali meminta surat tidak mampu dari pemerintah pekon untuk dibawa ke Dinas Sosial Kabupaten Tanggamus. Namun, pihak Dinas Sosial menyatakan bahwa pengurusan BPJS baru dapat dilakukan pada Maret 2025, menunggu kebijakan bupati yang baru.
Sebagai bentuk kepedulian, Camat Talang Padang dan Lurah Negeri Agung melakukan penggalangan dana, sehingga terkumpul Rp917.000. Meski demikian, dana tersebut masih jauh dari cukup untuk menutupi biaya operasi yang diperkirakan mencapai Rp5 juta jika menggunakan BPJS aktif.
Selain Yusuf, keluarganya juga dalam kondisi yang memerlukan perhatian. Ibunya, Nur Hikmah, yang mengalami gangguan jiwa, tidak mampu memberikan dukungan yang memadai. Sementara itu, paman Yusuf, Fauzi, juga mengalami gangguan jiwa selama empat tahun terakhir. Dengan situasi keluarga yang sangat terbatas, Yusuf hanya bisa bergantung pada uluran tangan masyarakat dan pemerintah.
Saat ini, Yusuf berada di rumah sambil menunggu adanya bantuan dari pemerintah atau para dermawan agar ia dapat segera menjalani operasi mata kanannya yang tertusuk golok. Waktu yang terus berjalan menjadi tantangan bagi keluarga ini, mengingat kondisi Yusuf yang memerlukan penanganan segera.
Keluarga besar Yusuf berharap ada perhatian lebih dari pemerintah daerah dan para dermawan untuk membantu Yusuf menjalani operasi dan pengobatan yang dibutuhkannya. Mata kanan Yusuf memerlukan tindakan medis segera agar ia dapat kembali menjalani masa kecilnya yang seharusnya penuh keceriaan.
Bagi masyarakat yang ingin membantu, donasi dapat disalurkan untuk meringankan beban keluarga ini. Kepedulian kita semua dapat menjadi cahaya harapan bagi Yusuf untuk masa depan yang lebih baik.
(Irfan)
Editor : Kaperwil Lampung