Zonaperistiwa Surabaya - Pada tanggal 29 Juni 2024, Indonesia memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31. Peringatan ini mengusung tema "Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas". Tema tersebut mencerminkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas keluarga sebagai fondasi utama pembangunan bangsa.
Hari Keluarga Nasional bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keluarga sebagai pilar utama dalam membentuk generasi masa depan yang berkualitas. Keluarga merupakan tempat pertama dan utama dalam pembentukan karakter, nilai, dan pendidikan anak-anak yang akan menjadi penerus bangsa.
Pada tahun ini, berbagai kegiatan diadakan untuk merayakan Harganas ke-31, mulai dari seminar, workshop, hingga acara-acara komunitas yang melibatkan keluarga dari berbagai lapisan masyarakat. Acara ini diharapkan dapat memperkuat hubungan keluarga serta memberikan edukasi tentang pentingnya peran keluarga dalam pembangunan negara.
Saat wawancara bersama rekan rekan media PJ Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mengatakan Pertama bahwa sisi indikator keluarga dari jawa timur di atas rata nasional baik dari stunting penurunan 1,5%, 17,7 penurunan paling tinggi,kedua timbang bayi PPGM 97,38 nilai sangat tinggi diatas nasional menjunjukkan kebijakan program atasi keluarga priortias untuk itu tadi diluncurkan aplikasi populationclop kami bisa liat detik per detik bayi dimana lahir bagi kami jam dinding kami tambah meningkat penduduk kita masing masing kab kota siapa yg kurang siapa yg tambah.ujarnya
Target 2024 14% penurunan stunting mak sebetulnya bagi kami 1,5% masih kecewa, kami tidak percaya kab kota masalah stunting, kami terus bekerja keras tahun kemaren ppgm di bawah nasional kita bisa ajukan timbang bayi 97,38 bagian indikator penting keberhasilan pembangunan dan bagi PJ stunting wajib, kita masih ada waktu 6 bln persoalan mudah2an bisa tercapai. Standar stunting 1,5 sulit realcnya itu kan survey kalo di sensus itu bsa lebih. Tpi klo timbang bayi bsa lebih kondisi real mendekati 14%
Kami ingin sebetulanya yg kemarin blm prioritas bbrp kabupaten jadi prioritas yg masih minus, sluruh kabupaten kita genjot komitmen pemimpinanjya, persoalan anggaran, bkkbn dan bpjs ksahatan agar trus mensinergikan, sehingga mampu terintrgrasi dengan baik, kadang jalan sndri bpjs kshatan, bkkbn jalan sendiri, mudah-mudahan 2025 calon2 kepala darrah mengambil indikator itu sebagaiman dari janji calon calon terpilih.
Terpisah saat di wawancara bersama rekan rekan media Kepala BKKBN DR. dr. Hasto Wardoyo menyatakan Untuk penduduk yang istilahnya miskin atau stunting aplikasi ini belum ada detail hanya jumlah aja population clop hanya jumlah lahir dan mati lokasi ada terekam dari input data daerah tertentu stiap detik kita klik bisa berubah data kita, dari taraf pusat, aplikasi ini baru laucnhing hanya di provinsi jawa timur
Target nasional 14% tahun ini kami sikapi pak pj gubernur kita belum percaya angka SKI maki kita diberifikasi validasi penimbang bayi full bulan juni 97% yang gk datang kita datangi, kita optimis turun dari 17.7 persen menuju 14% tahun ini
Angka kelahiran menurun rata2 jatim setiap keluarga tepatnya setiap perempuan melahirkan anak 1,9. Memang kita menjaga penduduk seimbang dibuat rata2 2,1 kalo kemaren saya buat statmen 1 perempuan diharapkan 1 anak perempuan bukan paksaan, tapi diharapkan jangan dipelintir, tujuannya tumbuh hidup seimbang jadi di tiap 100 daerah jga ada 100 bayi lahir.ucapnya.(red)
Editor : Redaksi zonaperistiwa