Zonaperistiwa Sidoarjo, Bagi Mamok Widodo, menjadi seorang Kepala Desa (Kades) bukanlah pekerjaan yang mudah. Selain dituntut selalu siaga 24 jam melayani keperluan warga juga harus memiliki jiwa kepemimpinan dan rasa cinta kepada desanya hingga siap berkorban materi.
"Memang harus begitu. Jika keinginan menjadi Kades hanya untuk mengejar gengsi tanpa dilandasi hal tadi ya mungkin roda pembangunan desa tak akan berjalan lancar. Satu hal lagi, seorang Kades harus memiliki kemampuan finansial yang kuat. Sebab Kades kadang dituntut membiayai dengan uang sendiri ketika sebuah program pembangunan fisik begitu mendesak dilakukan ternyata anggaran mepet alias kurang," terang Mamok diruang kerjanya, Senin (28/5/2024).
Contoh yang pernah dilakukan Kades Mlirip Rowo terkait biaya pribadi salah satunya ketika pembangunan ruang aula kantor desa. "Itu saya rehab setelah saya baru saja menjabat Kades disini. Kondisinya terbengkalai mirip gudang, lalu saya lakukan pemugaran hingga berbentuk seperti sekarang. Semua biaya talangan dari saya sendiri sebab waktu itu dana yang tersedia tidak mencukupi," ujarnya.
Dari pantauan, ruang aula dilantai dua tersebut terlihat mewah. Memiliki luas sekitar 6x10 meter lantai berkeramik dengan dengan dua pintu utama depan. Terpasang juga pendingin ruangan (AC) diatas dinding.
Mamok Widodo diketahui juga menghibahkan salah satu mobil pribadinya untuk dirombak menjadi mobil ambulance desa guna membantu warga bila dalam kondisi sakit atau meninggal dunia.
"Dengan apa yang telah saya lakukan itu, saya berharap semua masyarakat maupun jajaran perangkat desa dan unsur lembaga berjalan kompak, guyub membantu kinerja saya dalam membangun desa tanah kelahiran saya ini, Mlirip Rowo," pungkas Pak Kades.(sigit)
Editor : zonaperistiwa