Zona Peristiwa - Surabaya - Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah Negara yang berdasarkan Pancasila, dan Pancasila itu sendiri adalah kesatuan yang utuh dan saling berkaitan, seperti yang diungkapkan oleh presiden pertama Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Presiden Soekarno menyebutkan Pancasila adalah sebagai Philosopische Grondslag atau pandangan hidup Bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, Pancasila memiliki dua kepentingan yaitu Pancasila diharapkan senantiasa menjadi pedoman dan petunjuk dalam menjalani keseharian hidup manusia Indonesia baik dalam berkeluarga, bermasyarakat maupun berbangsa, dan Pancasila diharapkan sebagai dasar Negara sehingga suatu kewajiban bahwa dalam segala tatanan kenegaraan entah itu dalam Hukum, Politik, Ekonomi maupun Sosial Budaya, Masyarakat harus berdasarkan dan bertujuan pada Pancasila.
Pancasila dalam kedudukannya sebagai kristalisasi nilai-nilai yang dimiliki dan diyakni kebenarannya oleh Bangsa Indonesia, telah dirumuskan dalam alinea keempat pembukaan Undang Undang Dasar 1945, dan Pancasila juga sekaligus merupakan pandangan hidup Bangsa, memiliki fungsi utama sebagai dasar Negara Indonesia. Dalam kedudukannya yang demikian Pancasila menempati kedudukan yang paling tinggi, sebagai sumber dari segala sumber Hukum atau sebagai sumber Hukum dasar Nasional dalam tata Hukum di Indonesia.
Maka dari itu Garis Gerakan Arek Suroboyo Bergerak (ASB) dengan ini menyatakan sangat jelas dan tegas yaitu menolak segala sesuatu yang bertentangan dengan Pancasila sebagai salah satu Dasar berbangsa dan bernegara.
Karena itu dengan ini ASB (Arek Suroboyo Bergerak) menolak keras kehadiran Hijrahfest di Surabaya, karena menurut kami pada hakekatnya acara tersebut adalah upaya pengkotak kotakkan Masyarakat dengan memakai patokan agama, dan hal tersebut akan membuat jurang pemisah dalam Masyarakat Itu sendiri.
Dan kami ASB (Arek Suroboyo Bergerak) mengapresiasi pihak Polrestabes dan Polda Jatim serta Bangkesbangpol Provinsi untuk berpikir bijak dan mengambil keputusan dengan tidak memberikan ijin untuk berlangsungnya acara tersebut, yang patut diduga Implementasi dari politik identitas, kita sebagai warga Surabaya khususnya wajib menjaga Pluralisme dalam kota Surabaya, sebab perbedaan itu indah dan keindahan itu sendiri tidak lepas dari perbedaan.
Mari kita jadikan Surabaya kota ke Bhinekaan dengan Masyarakat yang berbeda beda tetapi tetap satu jua, menjadi salah satu kekayaan tingkat sosialnya.
(Jack'zoper)
Editor : Redaksi zonaperistiwa