DWP Kemensos Gelar Pengenalan Bahasa Isyarat

zonaperistiwa.com

Zonaperistiwa Jakarta - Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Sosial (Kemensos) menggelar pengenalan bahasa isyarat yang diikuti oleh sekira lima puluh pengurus DWP Kemensos. Dalam kesempatan itu, Penasihat I DWP Kemensos Fatma Saifullah Yusuf menyebutkan kegiatan tersebut merupakan cara dalam meningkatkan kepedulian terhadap penyandang disabilitas sensorik rungu wicara. 

"Sebelum kita bisa meningkatkan kepedulian dan kesadaran kita terhadap mereka, kita harus lebih dulu memahami bahasa isyarat yang sekarang ini akan kita pelajari," ucap Fatma ketika membuka kegiatan pengenalan bahasa isyarat di Sentra Mulya Jaya Kemensos, Jakarta, Kamis (20/2/2025). 

Baca juga: DWP Kemensos Siap Sukseskan Program Pemerintah

Fatma mengatakan, pengenalan bahasa isyarat begitu penting dilakukan mengingat Kemensos melalui Sentra Terpadu dan Sentra yang tersebar di seluruh Indonesia menangani Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang beraneka ragam, salah satunya adalah penyandang disabilitas sensorik rungu wicara. 

"Kita ingin mendukung teman-teman tuli, supaya kita bisa berkomunikasi lebih lanjut dengan mereka. Karena kita sering sekali berhubungan dengan teman-teman ini di setiap kegiatan Kemensos," kata Fatma. 

Melalui pengenalan bahasa isyarat tersebut, Ia mengatakan hal itu merupakan sebuah perwujudan komunikasi yang inklusif serta meningkatkan empati terhadap teman tuli. 

"Bahasa isyarat ini merupakan jembatan komunikasi yang sangat penting bagi kita dengan teman tuli," ucap Fatma. 

Selain menggelar pengenalan bahasa isyarat, DWP Kemensos turut menyerahkan secara simbolis bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) kepada lima orang anak dengan disabilitas yang terdiri dari tiga disabilitas intelektual dan dua disabilitas rungu wicara. Bantuan yang diserahkan berupa alat penunjang terapi dan nutrisi dengan total bantuan senilai Rp16,5 juta. Fatma menekankan pentingnya proses terapi pada rehabilitasi sosial para penyandang disabilitas yang menjadi tugas kerja sentra-sentra yang dimiliki Kemensos. 

Baca juga: Fatma Gus Ipul: Peluang Kolaborasi dengan Penyandang Disabilitas

"Harapannya di seluruh sentra se Indonesia yang di miliki oleh Kemensos dapat ditingkatkan fasilitas terapinya, karena masyarakat sangat membutuhkan terutama para penyandang disabilitas dari kalangan rentan," kata Fatma.

Adapun alat penunjang terapi yang diserahkan antara lain balance board, bola kacang, bowling set, alat melatih otot jari, kartu set fonem artikulasi, magic workbook, magic draw set, permainan edukatif, alat elevasi lateralisasi lidah, sikat terapi sensory, dan walker. 

Dalam kesempatan itu, Fatma juga didampingi oleh Penasihat II DWP Kemensos Intan Agus Jabo serta Ketua DWP Kemensos Veronica Robben Rico. Selain penyerahan bantuan Atensi dan pengenalan bahasa isyarat, DWP Kemensos juga meninjau layanan di klinik pratama Sentra Mulya Jaya dan kelas pelatihan vokasional seperti menjahit, kerajinan tangan, tata boga, dan laundry. 

"Kita ingin tahu apa yang ada di sentra ini, supaya bisa lebih mengenal apa yang menjadi tanggung jawab atau bagian dari pelayanan kita terhadap hak-hak kesehatan masyarakat rentan, masyarakat miskin ekstrim, dan juga para pentandang disabilitas," kata Fatma. 

Baca juga: Rektor Unitomo Dukung Sinergi Forum Rektor Indonesia (FRI) dan Kemensos RI Percepat Pengentasan Kemiskinan Jatim

Sementara itu salah satu penerima manfaat pelatihan vokasional, Lala (13) merupakan penyandang disabilitas rungu wicara. Ia mengungkapkan perasaannya setelah mengikuti pelatihan vokasional menjahit yang telah dijalaninya selama empat bulan terakhir ini. 

"Sudah bisa bikin keset dan tas souvenir," kata Lala ketika di tanya dan menjawabnya menggunakan bahasa isyarat. Kemampuan Lala ini dapat membantunya mencari nafkah di masa depan

Lala juga berharap dengan mengikuti kelas vokasional di Sentra Mulyajaya itu dapat membawanya setara dalam berkarya dengan masyarakat pada umumnya. Bahwa Ia pun mampu memberikan kontribusi dalam karya nyata tanpa harus dibedakan dengan nondisabilitas. (Red)

Editor : Redaksi zonaperistiwa

Nasional
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru