Zonaperistiwa Surabaya - Terkait mekanisme pasar, Oke Nurwan, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri
Kementerian Perdagangan menyatakan, bahwa pemerintah akan menyesuaikan kembali berbagai macam kebijakan dengan melihat kondisi riil saat ini.
"Banyak berubah apalagi setelah pandemi banyak sekali yang perubahannya bahkan ada perubahan mendasar." katanya usai
acara "Clossing Penyaluran Bantuan CSHP Jagung" di Gedung Serba Guna Perum BULOG Kanwil Jatim (29/12).
Perubahan tersebut, sambung dia, salah satunya dari yang sifatnya konvensional sekarang sudah mulai bergeser ke dunia digital "Dan itu ternyata datangnya cepat sekali," tegasnya.
Sehingga, lanjut dia perubahan tersebut perlu segera direspon ke tingkat regulasi untuk melakukan perubahan pula. Karena mekanisme perdagangan yang dianut Di Indonesia adalah mekanisme pasar.
"Tapi pemerintah akan intervensi begitu fluktuasinya terlalu jauh." terang dia.
Disebutkan, di era pandemi banyak sekali perubahan-perubahan yang terjadi, yang mana tadinya patokan toleransinya diangka 10 plus minus, 10 persen ternyata mengalami lonjakan sangat jauh.
"Selama ini kita bisa atur di plus minus sekian, kalau sudah lebih sedikit kita intervensi." tukasnya.
Menurutnya, saat ini yang perlu jadi bahan pertimbangan mengenai bentuk perubahan, sebab pola perdagangan kebijakan sudah mulai bergeser dan harus disesuaikan atau dipercepat adaptasinya.
Salah satunya adalah mekanisme perubahan itu adalah Re-focusing anggaran ke sektor tertentu. Sehingga menggerus anggaran yang sudah disiapkan normal, semua di Re-focusing.
"Ini dua tahun lho, menggerus anggaran, yang kemarin begitu gejolak terjadi instrumennya sudah tergerus disini." tandasnya.
Sementara itu Kadiv perencanaan operasional dan pelayanan publik Bulog
Epi sulandari menegaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan secara matang terkait penyaluran jagung kepada supplier dan peternak.
"Kaitannya dengan jagung, penugasan kita udah selesai kemarin." katanya di sela acara "Clossing Penyaluran Bantuan CSHP Jagung" di Gedung Serba Guna Perum BULOG Kanwil Jatim (29/12).
Sehingga kalau ada penugasan lagi, pihaknya mengklaim sudah klik antara supplier dan peternak.
"Dan kita bertiga sudah punya jaringan yang cukup bagus jadi kalau ada penugasan kita teruskan lagi." tegas dia.
Ia memaparkan, bahwa jagung yang siap disalurkan totalnya 30.000 ton se Indonesia yang meliputi wilayah Jatim, Jateng, Lampung dan sedikit di Jabar.
"Kita sudah siapkan semuanya dalam negeri, tidak ada impor, jadi semuanya dari dalam negeri dan saya sudah sampaikan kepada koperasi peternak, sasaran yang data datanya sudah ada." tutur dia.
Epi mengaku awalnya pihaknya merasa kesulitan, namun pada akhirnya terkait penyaluran jagung dapat teratasi. Karena penugasan ini merupakan yang pertama, sehinga pihaknya masih mencari polanya terlebih dahulu.
"Polanya kita beli, kita memahami ini tugas pemerintah tetap menjaga harga jagung di petani bagus dan kemudian kita menjaga harga jagung di peternak terjangkau. Alhamdulillah akhirnya lumayan cepat supplier juga cepet, peternak sudah cepat (menerimanya)." tandas dia.(red)
Editor : Redaksi zonaperistiwa