zonaperistiwa.com skyscraper
zonaperistiwa.com skyscraper

Reses Jaring Aspirasi Anggota DPRD Kota Surabaya Komisi D Fraksi PDIP Dyah Katarina, S.Psi M.Si.

avatar zonaperistiwa.com

Zona Peristiwa - Surabaya - Tepatnya pada Hari Rabu (19/10/2022) sekitar Pukul 13.00 Wib di Resto Jos Gandos Jalan Raya Jemur Sari No.15, Jemur Wonosari, Kec. Wonocolo - Kota Surabaya. Dyah Katarina, S.Psi M.Si. anggota DPRD Kota Surabaya Komisi.D dari Fraksi PDI Perjuangan menggelar giat Reses jaring aspirasi bersama WAKETUM (Wakil Ketua Umum) PPT (Pos Paud Terpadu) Wihartuti Dwi Rahayu atau biasa yang disapa dengan Ibu Agus beserta Bendaharanya iin.

Dalam Reses jaring aspirasi tersebut yang pada kesempatan itu turut dihadiri oleh para ibu PKK Kota dan para Bunda Paud (Pendidikan Anak Usia Dini) yang membawa aspirasi mereka, berikut usulan, keinginan'nya plus segala problem yang terkait, kepada sang anggota Dewan, untuk di dengarkan sekaligus di berikan masukan, beserta wejangan yang bersifat positif untuk memberikan pencerahan dan harapan sesuai dengan segala hal permasalahan yang dihadapi.

Dari pantauan Jurnalis media ini di awal awal sambutan'nya (Dyah Katarina red) dengan sekali kali mengunakan dialeg berbahasa Jawa menyebutkan bahwa, "Dinamika untuk para bunda Paud (Pendidikan Anak Usia Dini) ini tidak mudah apalagi menjaganya untuk tidak ucul sana sini yang artinya tidak lepas sana sini, setelah itu Dyah pun mengungkapkan bila dirinya tidak menjadi apa apa, siapa yang membantu dan siapa yang memperjuangkan, beliaupun tidak tahu, artinya disini Dyah tidak sedang berkampanye melainkan hanya mengingatkan, "ungkapnya.

Selanjutnya Dyah pun menambahkan dalam penyampaian'nya jika, "lahirnya Pos Paud (Pendidikan Anak Usia Dini) itu seperti apa dan sekarang ada upaya untuk memporak porandakan dan paguyupan akan dibubarkan atau dilebur dengan apapun itu, apa ya bisa campur jelasnya, karena sebenarnya kita ini ada 3 (tiga) kegiatan padahal Paud yang lain tidak ada, maka dari itu yang Dyah inginkan dari para bunda Paud ini bila bertemu dengan pak Wali tolong disampaikan ganjalan ganjalan seperti itu, "imbuhnya

Masih bersama dengan Dyah menyeruhkan, "Perwali yang akan disosialisasikan nanti kalau ada yang menganjal angkat tangan dan protes gak papa, karena Perwali itu kan yang bikin manusia bisa diubah karena mungkin yang menyusun Perwali itu sendiri tidak mengerti sejarahnya kita seperti apa dan peran kita seperti apa, taunya yang disamakan dengan guru TK, ya tidak sama dan tidak nyambung menurut sang anggota dewan.

Karena baginya istilah untuk guru Paud or guru TK itu tidak cocok sebab ada yang bilang bila menjadi guru Paud harus S.1 padahal disini kan sifatnya guru Paud or TK itu tidak mengajar hanya bersifat deteksi dini tumbuh kembang dan mendampingi atau istilahnya pengasuh, karena yang didampingi tidak hanya anaknya saja melainkan berikut orang tuanya juga, dan tidak dibayar serta digajih so makanya seperti yang beliau pernah proteskan jika ada yang bergelar S.1 mana ada yang mau, makanya Dyah berharap ingin menarik atau memisahkan para bunda Paud ini dari Dinas Pendidikan dan mau dimasukan ke DP3APP-KB (Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana), "jelasnya.

Sampai pada akhir pamungkas sambutan'nya sang anggota Dewan menyatakan jika, "pendidikan itu tidak melulu harus terkait dengan sekolah, seperti contoh pendidikan karakter itu, apa diajarkan di sekolah kan tidak, namanya itu pendidikan Formal dan pendidikan itu bisa dilakukan dimana saja, kalo sekolah disebut pendidikan Formal sementara tugas dari para bunda Paud ini mendidik orang tua beserta lingkungan dan itu lebih mulia serta berat tugasnya, "pungkas sang anggota Dewan mengakhiri dengan memberi aba aba dan seruan kepada para bunda Paud untuk menyeruhkan yel yel PPT (Pos Paud Terpadu) yang berbunyi : Melangkah Bersama, Sehat, Cerdas dan Ceria.

(Jack'zoper)

Editor : Redaksi zonaperistiwa