Surabaya, "|| zonaperistiwa.com
Kegiatan Badan Pengawas Pemilu (BAWASLU) Surabaya, yang diselenggarakan di Aula Kecamatan Sukolilo Jl Nginden Semolo No 89, Menur Pumpungan Surabaya, dengan komunitas disabilitas berjalan dengan kondusif, dengan pembicara Ptt. Kasubbag Pengawasan dan Humas Bawaslu Kota Surabaya, Hastyo Nurmandriya, S. I. P. dengan bahasan tentang terselenggaranya pemilu tahun 2024, yang akan pemperhatikan hak pilih bagi penyandang disabilitas. Selasa 19/09/2023.
Dan tidak lupa didalam kegiatan tersebut banyak Komunitas penyandang Disabilitas yang hadir, tidak lain dari Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI Surabaya); Konco For Disabilities (CODE Surabaya) ;Gerakan kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia Kota Surabaya (GERKATIN Surabaya); Persatuan Tuna Netra Indonesia (PERTUNI Surabaya) ;dan juga Disable Mitorcycle Indonesia (DMI Surabaya), dengan banyaknya Komunitas ini diharapkan adanya sosialisai ini dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengawasan pemilu, tidak terkecuali komunitas disabilitas.
Acara inipun dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Bawaslu dan juga susunan kegiatan dan doa yang dipimpin oleh Ustad Suib, dan dilanjutkan sambutan oleh Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu Syafiudin, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya sosialisasi ini bisa dilakukan oleh seluruh lapisan masyarat untuk berpartisipasi dalam pengawasan pemilu serentak 2024 nantinya.
Acara dilanjutkan dengan pembacaan laporan kegiatan oleh Plt. Kasubbag Pengawasan dan Humas Bawaslu Kota Surabaya, Hastyo Nurmandriya, S.I.P. Setelah pembacaan laporan kegiatan, Hastyo menyampaikan harapannya bahwa dengan adanya sosialisasi ini dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengawasan Pemilu, tidak terkecuali komunitas disabilitas yang hadir pada hari ini dan acara dilanjutkan dengan sambutan oleh Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Kota Surabaya Syafiudin. Dalam sambutannya Syafiudin menyampaikan pentingnya acara sosialisasi ini digelar, agar pengawasan Pemilu dapat dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat dan melibatkan juga dari Komunitas ini agar segalanya berimbang, dan dengan adanya sosialisasi yang diselenggarakan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengawasan pemilu serentak 2024. Terang, "syafiudin.
Dilanjutkan dengan pemberian materi oleh Abdur Rahmani, Founder Konco for Disabilities (CODE Surabaya), menyampaikan terkait beberapa istilah penyebutan disabilitas, di antaranya: disabilitas, difabel, ataupun berkebutuhan khusus, bahwa berdasarkan data pada Pemilu 2019, partisipasi disabilitas dalam penyelenggaraan Pemilu masih rendah Komunitas-komunitas disabilitas yang diundang pada hari ini diharapkan dapat mewakili teman-teman disabilitas lainnya untuk berpartisipasi dalam pengawasan pemilu dan
Keterlibatan penyandang disabilitas dalam Pemilu diatur dalam Pasal 5 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, "
Undang-Undang 7 Tahun 2017 mengatur bahwa pemilih disabilitas dapat diberikan bantuan dalam memberikan hak suaranya dalam penyelenggaraan Pemilu. Lanjut," Abdur Rahman.
Dan Abdur Rahmani pun menyampaikan bahwa tidak ada perbedaan atau diskriminasi antara Pemilih disabilitas dengan Pemilih lain untuk memberikan hak pilihnya dalam kontestasi Pemilu.
Adapun pertanyaan yang dilontarkan para penyandang disabilitas yang hak suaranya tidak masuk dalam DPT dan beberapa bulan yang lalu sudah dapat undangan untuk memilih, di rumah ada 4 anggota keluarga namun yang diberi undangan memilih hanya 3 orang, bagaimana langkah yang harus diambil?
Masalah seperti itu dapat datang ke TPS secara langsung pada hari pemungutan suara dengan membawa KTPnya di jam 12 ke atas dan Bawaslu akan membantu mengecek apakah saudara terdapat di DPT atau tidak, "Terang Abdur.
Saran bagi semua element masyarakat, apabila ada acara atau program seperti ini penting bagi panitia untuk mengetahui apa saja.(Abid)
Editor : Redaksi zonaperistiwa
