Zonaperistiwa SURABAYA, - Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Provinsi Jawa Timur menegaskan dua pernyataan sikap yang dibacakan Sekretaris FPK, H. Muhammad Alyas, SH, MH, yakni menolak segala bentuk gerakan yang mengatasnamakan masyarakat Jawa Timur untuk mendiskreditkan pemerintah karena berpotensi memprovokasi dan memecah belah persatuan, serta mendukung penuh Pemerintah Provinsi Jawa Timur di bawah kepemimpinan Gubernur Khofifah Indar Parawansa untuk melanjutkan program pembangunan demi kesejahteraan masyarakat sesuai rencana jangka menengah dan panjang. Pernyataan ini diserahkan kepada Kepala Bakesbangpol Jawa Timur, Eddy Supriyanto, S.STP., M.PSDM, untuk diteruskan kepada Gubernur Jawa Timur.
Penegasan sikap tersebut disampaikan dalam gelaran Gebyar Cangkrukan Merdeka, rangkaian peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, di halaman Kantor Bakesbangpol Jawa Timur, Sabtu (23/08/2025). Acara dihadiri Kepala Bakesbangpol Jawa Timur, pengurus FPK kabupaten/kota se-Jawa Timur, mahasiswa Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN), serta tamu undangan lainnya.
Baca juga: FPK Jatim Siap Gelar Lomba Kemerdekaan, Bakesbangpol Beri Restu dan Arahan
Ketua FPK Jawa Timur, R.H. Mohammad Ali Zaini, menyatakan FPK menjadi wadah silaturahmi 60 suku dan 3 etnis untuk merawat tenun kebangsaan. Melalui Bazar Kuliner Nusantara, Gebyar Cangkrukan Merdeka, pentas seni budaya, dan lomba busana adat yang melibatkan AMN, FPK ingin menunjukkan bahwa keberagaman adalah kekuatan. “Kita belajar, bergerak, dan bergembira bersama; saling mengenal budaya, saling menghormati nilai, dan saling meneguhkan persatuan,” ujarnya.
FPK menegaskan komitmen menjaga dan melestarikan budaya Nusantara, merawat persaudaraan dalam kebhinekaan, memperkuat toleransi dan gotong royong, serta mendukung pembangunan daerah yang inklusif dan berkelanjutan. “Jawa Timur yang rukun akan melahirkan Jawa Timur yang maju. Karena itu kami mengajak tokoh agama, tokoh masyarakat, akademisi, pelaku usaha, komunitas pemuda, dan mahasiswa untuk menjaga stabilitas keamanan agar Jawa Timur tetap kondusif, aman, dan produktif,” tambahnya.
Baca juga: FPK Jawa Timur dan Kota Malang Jalin Koordinasi Strategis untuk Penguatan Persatuan
FPK juga menolak setiap aksi provokatif yang menimbulkan keresahan dan perpecahan. Aspirasi publik dihormati, namun diimbau disampaikan secara bermartabat melalui dialog dan musyawarah tanpa menimbulkan kegaduhan.
Rangkaian acara dirancang untuk merayakan kemerdekaan secara menggembirakan dan mencerahkan: kuliner sebagai pintu saling mengenal, seni budaya sebagai bahasa universal pemersatu, dan busana adat sebagai identitas yang memperkaya kebhinekaan. FPK menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah, TNI–Polri, unsur keamanan, lembaga keagamaan dan kemasyarakatan, dunia usaha, perguruan tinggi, AMN, serta para relawan atas dukungan penyelenggaraan kegiatan
Baca juga: Bidang Ekraf FPK Jatim Sukses Gelar Festival Bazar Ramadhan Nusantara 2025
Dirgahayu Republik Indonesia ke-80. Mari merawat persatuan, memperkuat toleransi, dan bersama mengakselerasi kemajuan Jawa Timur. (Red?
Editor : Redaksi zonaperistiwa