Pringsewu | zonaperistiwa.com |
Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di Kabupaten Pringsewu masih terjadi, meskipun permintaan masyarakat semakin meningkat. Beberapa pengecer dan pangkalan gas di wilayah tersebut mengungkapkan bahwa mereka kesulitan mendapatkan pasokan gas yang cukup, yang menyebabkan harga gas melonjak dan masyarakat kesulitan memperoleh kebutuhan pokok ini.
Salah satu warung pengecer di Pringsewu mengungkapkan bahwa mereka hanya bisa mendapatkan 5 hingga 10 tabung gas 3 kg dalam satu kali pengiriman. Itu pun, hanya bertahan selama dua hari dan harus menunggu dua minggu lagi untuk mendapatkan pasokan berikutnya. "Harga gas 3 kg yang biasanya dijual dengan harga normal sekitar Rp 22.000, kini naik menjadi Rp 25.000 per tabung," ujar pemilik warung yang enggan disebutkan namanya. Selasa (11/2/2024).
Warga Pringsewu, seperti Dian, juga mengungkapkan kesulitan yang mereka alami dalam membeli gas. "Saya beli di pengecer dengan harga Rp 25.000. Saat ini stok gas masih ada, tapi kalau suatu saat tidak ada, bisa lama baru datang lagi," kata Dian, salah satu warga yang mengandalkan gas elpiji untuk kebutuhan rumah tangga.
Di sisi lain, salah satu pangkalan gas di Pringsewu menjelaskan bahwa meskipun mereka mendapatkan kiriman gas dalam jumlah standar, banyak pembeli dari luar daerah yang datang membeli gas tetapi tidak dilayani.
Dikarenakan masyarakat setempat pun kesulitan mendapatkan gas. "Kami tetap menjual gas dengan harga Rp 20.000, tetapi ada antrean panjang yang harus menunggu beberapa hari sebelum mendapatkan pasokan," jelas salah satu pekerja di pangkalan tersebut.
Fakta ini menunjukkan bahwa selain adanya gangguan dalam pendistribusian, kemungkinan besar terdapat oknum yang memanfaatkan kelangkaan ini untuk meraup keuntungan.
Beberapa pengecer dan warga menduga ada praktik penimbunan atau penjualan gas secara ilegal oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. "Tolong bantu masyarakat dan juga bantu pemerintah, kelangkaan ini bukan karena pemerintah semata, tetap ada oknum yang tidak bertanggung jawab yang bermain dalam distribusi gas ini," ungkap pemilik salah satu pangkalan gas.
Pihak pemerintah setempat, termasuk Dinas Perdagangan Pringsewu, diharapkan segera melakukan pemantauan lebih ketat terhadap distribusi gas dan memastikan agar tidak ada pihak yang menyalahgunakan kondisi kelangkaan ini untuk kepentingan pribadi. Masyarakat juga diimbau untuk melaporkan apabila menemukan adanya praktik ilegal terkait distribusi gas.
Kelangkaan gas ini tentu saja memberikan dampak signifikan pada kehidupan sehari-hari masyarakat Pringsewu, terutama bagi mereka yang sangat bergantung pada gas elpiji untuk kebutuhan rumah tangga. Pemerintah dan pihak terkait diharapkan segera menemukan solusi untuk mengatasi masalah ini agar tidak semakin memberatkan masyarakat.
(Irfan)
Editor : Kaperwil Lampung