Ekonomi Jawa Timur Tetap Solid di Tengah Ketidakpastian Global, BI Optimistis 2025

zonaperistiwa.com

Zonaperistiwa Surabaya, 7 Februari 2025 – Bank Indonesia (BI) menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Jawa Timur tetap solid meskipun di tengah ketidakpastian global. Hal ini disampaikan dalam pertemuan triwulanan bersama media yang dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan di sektor keuangan, termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), serta perwakilan dari Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia.

Dalam pemaparannya, perwakilan BI Jawa Timur menyoroti tiga poin utama, yakni perkembangan ekonomi global, nasional, dan regional; outlook perekonomian Jawa Timur; serta strategi akselerasi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di wilayah tersebut.

Ketidakpastian Global dan Dampaknya pada Ekonomi Nasional

BI mencatat bahwa ketidakpastian di pasar keuangan global terus berlanjut, terutama setelah pergantian kepemimpinan di Amerika Serikat yang memicu perubahan kebijakan ekonomi. Perekonomian AS tumbuh lebih kuat dari perkiraan berkat stimulus fiskal yang meningkatkan permintaan domestik. Namun, ekonomi Tiongkok masih melemah akibat menurunnya keyakinan konsumen dan tertahannya produktivitas.

Di sisi lain, ekonomi nasional tetap terjaga dengan inflasi yang masih berada dalam sasaran. Pada triwulan IV 2024, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,02% secara tahunan (yoy), mencerminkan ketahanan ekonomi nasional di tengah tantangan global.

Perkembangan Ekonomi Jawa dan Jawa Timur

Secara regional, ekonomi Jawa tumbuh 5,01% pada triwulan IV 2024, meningkat dari triwulan sebelumnya yang tumbuh 4,92%. Namun, pertumbuhan ini masih di bawah rata-rata nasional. Jawa Timur menjadi salah satu provinsi dengan kontribusi terbesar terhadap ekonomi Jawa, bersama dengan DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Di Jawa Timur, ekonomi tumbuh 5,03% pada triwulan IV 2024, lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya yang hanya 4,91%. Pertumbuhan ini didukung oleh investasi, konsumsi rumah tangga, serta ekspor yang tetap positif. Sektor perdagangan, industri pengolahan, dan konstruksi menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi di provinsi ini.

Dalam skala tahunan, ekonomi Jawa Timur tumbuh sebesar 4,93% pada 2024, sedikit lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang tumbuh 4,95%. Faktor utama yang menopang pertumbuhan ini adalah konsumsi swasta yang meningkat berkat penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada, serta investasi yang didorong oleh proyek strategis nasional (PSN) dan proyek swasta seperti pabrik kimia serta pengolahan logam mulia di Gresik.

Inflasi Terkendali, Prospek 2025 Optimis

Tingkat inflasi di Jawa Timur selama 2024 tercatat sebesar 1,51%, lebih rendah dari inflasi nasional yang mencapai 1,57%. Bahkan pada Januari 2025, Jawa Timur mengalami deflasi sebesar -0,54%, lebih rendah dibandingkan rata-rata inflasi Januari dalam tiga tahun terakhir yang biasanya mencapai 0,24%.

Untuk 2025, BI memperkirakan inflasi Jawa Timur akan sedikit meningkat, namun tetap berada dalam kisaran target 2,5% ± 1%. Faktor pendorong inflasi termasuk kebijakan harga domestik serta potensi imported inflation, terutama dari komoditas emas. Namun, kondisi cuaca yang lebih baik serta kebijakan pemerintah dalam stabilisasi harga pangan diperkirakan dapat membantu menjaga inflasi tetap terkendali.

Strategi Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur

Untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, BI menekankan beberapa strategi utama, yaitu:

1. Penguatan Sektor Unggulan

Pengembangan industri pengolahan, perdagangan, dan pertanian.

Optimalisasi industri smelter di Gresik untuk pengolahan emas dan produk kimia.

2. Pengembangan Sumber Pertumbuhan Baru

Hilirisasi industri dan peningkatan sektor pariwisata.

Penerapan ekonomi hijau dan biru untuk mendukung keberlanjutan lingkungan.

3. Peningkatan Integrasi Infrastruktur

Penyelesaian jalur lintas selatan (JLS) untuk mendukung sektor pariwisata.

Pengembangan infrastruktur transportasi, termasuk percepatan jalur rel ganda dan pembangunan pelabuhan strategis.

Selain itu, BI juga mencatat bahwa digitalisasi sistem pembayaran terus mengalami akselerasi. Transaksi QRIS di Jawa Timur mencapai Rp18,65 triliun pada triwulan III 2024, meningkat hampir 200% dibandingkan tahun sebelumnya.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, prospek ekonomi Jawa Timur pada 2025 diperkirakan tetap kuat dengan pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 4,7%–5,5%. Dengan strategi yang tepat dan sinergi antar-stakeholder, diharapkan ekonomi Jawa Timur dapat terus tumbuh dan memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional.

Pertemuan triwulanan ini menjadi bagian dari komitmen Bank Indonesia bersama OJK, LPS, dan Kementerian Keuangan untuk terus berdiskusi dan menyebarluaskan informasi kebijakan ekonomi kepada masyarakat, khususnya melalui media.(red)

Editor : Redaksi zonaperistiwa

Nasional
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru