Zonaperistiwa Surabaya - Tim Program Kedaireka Matching Fund Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) yang diketuai Liosten Rianna Roosida Ully T., Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) melakukan pelaporan dengan Tim Penilai.
Bertempat di Gedung H Ruang 405, Liosten Rianna Roosida Ully T., yang akrab disapa Ully ini bersama seluruh timnya yang terdiri dari Nugroho Mardi Wibowo, Dosen Universitas Wijaya Putra; Siswadi, Dosen Universitas Wijaya Putra; Safrin Zuraidah, Dosen Fakultas Teknik (FT) Unitomo; Amirul Mustofa Dosen Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Unitomo; dan Amirullah, Dosen Universitas Bhayangkara memaparkan Program Kedaireka Matching Fund “Inovasi Produk Ekspor Batik Tulis Arimatherapy Melalui Teknologi Pelorot Malam dan Proses Pembuatan Aromatherapy”.
Dalam paparannya, Ully menjelaskan Dalam proyek tersebut, Tim MF membuat inovasi mesin plorot malam, untuk mempercepat proses produksi dan meningkatkan produktivitas usaha.
“Mesin ini mampu untuk memproses 10 kain batik tulis selesai diproses pewarnaan dan dilorot malam dalam waktu 15 menit”, terang Ully.
Lebih lanjut, Ully menambahkan ketika mesin plorot malam tersebut berhasil digunakan, maka diserahterimakan dari tim MF kepada Al-Warits sebagai mitra. “Sejak 08 Oktober 2023 lalu kegiatan ini berlangsung, semuanya telah berjalan dengan baik dan kami siap menyerahkan mesin tersebut ke Al-Warits sebagai mitra”, imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev), Eny Haryati mengatakan program yang dijalankan sudah seperti apa yang diharapkan pemerintah.
“Mengingat Program Kedaireka Matching Fund (MF) merupakan program pendanaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang merupakan program penguatan kolaborasi antara perguruan tinggi dengan mitra, agar menghasilkan kontribusi dalam menyelesaikan permasalahan nyata di lapangan atau terhadap implementasi kebijakan strategis nasional”, pungkasnya.(red)
Editor : Redaksi zonaperistiwa