Zona Peristiwa News - Surabaya -Indonesia memiliki lebih dari 300 (tiga ratus) kelompok Etnik atau Suku Bangsa, lebih tepatnya terdapat 1.340 Suku Bangsa di Tanah Air menurut sensus BPS tahun 2010. Salah satunya Suku Minahasa dan Suku Minahasa ini adalah kelompok Suku etnis yang berasal dari Semenanjung Minahasa di bagian utara pulau Sulawesi di Indonesia.
Menurut adat dan tradisi, sejarah suku Minahasa ini mempunyai tarian Tradisional yang disebut dengan Tarian Kabasaran atau yang disebut juga dengan Kawasaran berasal dari kata wasar yang artinya ayam jantan aduan yang sengaja dipotong jenggernya agar lebih galak saat diadu. Maka tak heran, jika para penari Kabasaran bergerak layaknya dua ekor ayam yang sedang bertarung, dan tarian ini sangat di sakralkan oleh Masyarakat Minahasa.
Tepatnya pada hari Kamis (12/01/2023) sekitar pukul 10.00 Wib, tarian Kabasaran ini di tampilkan oleh Brigade Manguni Indonesia (BMI) DPW JATIM yang tergabung dalam Kawasaran Manguni Jatim di Surabaya dengan pimpinan'nya Maxie Iroth sebagai Tona'as dan Chiez Sombang sebagai Sarian yang berarti pemimpin tarian, dalam acara Rakernas (Rapat Kerja Nasional) BUMN - PLN, yang di selengarakan di Hotel Platinum Jalan Tunjungan No.11 - 12 Surabaya.
Dalam wawancara singkatnya bersama Jurnalis Media ini Maxie Iroth yang sebagai pimpinan dari Kawasaran Manguni Jatim menceritakan bahwa, "tarian Tradisional Kawasaran ini merupakan jenis tarian perang masyarakat Minahasa di Provinsi Sulawesi Utara (Manado).
Tari Kabasaran atau disebut Kawasaran yang diartikan sebagai orang yang kuat, disegani, ditakuti dan berkuasa, tarian Kawasaran ini ditarikan oleh para penarinya sambil membawa persenjataan, seperti mau perang, antara lain pedang dan tombak, "ujarnya
Menambahkan saat itu pula, Chiez Sombang selaku Sarian yang berarti pimpinan dalam tarian tersebut menyampaikan jika, "tarian tradisional tersebut sudah ada sejak abad ke.16 (enam belas), dimana menggambarkan semangat Patriotik rakyat Minahasa dalam membela dan mempertahankan tanah Minahasa dari ancaman musuh.
Dan tari Kabasaran ini diiringi oleh suara tambur atau gong kecil.Alat musik seperti gong, yang disebut 'PA' atau 'WASALEN' dan para penarinya disebut dengan Kawasaran, yang menari dengan meniru gerakan dua ayam jantan yang sedang bertarung, hampir mirip dengan tarian Cakalele dari Maluku, "paparnya.
Masih bersama dengan sang Sairan menjelaskan, "kata Kawasalan tersebut kemudian berkembang menjadi 'KABASARAN' yang merupakan gabungan dua kata KAWASALAN NI SARIAN, dan 'KAWASALAN' itu sendiri berati menemani atau mengikuti gerakan tari, sedangkan 'SARIAN' itu sendiri adalah pemimpin perang yang memimpin tari keprajuritan tradisional Minahasa tersebut, "jelasnya.
Dalam akhir pamungkas penjelasan'nya Dia (Sairan red) mengungkapkan, "dalam perkembangan bahasa Melayu Manado, kemudian mengubah huruf 'W' menjadi 'B' sehingga kata itu berubah menjadi kabasaran, "pungkas sang sarian sambil memekikan pekikan I YAYAT U SANTI
(Jack'zoper)
Note : Bagi para pembaca berita ini dimana pun saja berada yang berkehendak dan berkeinginan untuk mengundang KAWASARAN MANGUNI JATIM dalam acara Ceremonial, kedukaan dll monggo silahkan, contact us at Whatsapp only 0856.4672.0591 (Jack Supit)
Editor : Redaksi zonaperistiwa