Zonaperistiwa Sidoarjo - Burung perkutut bagi sebagian masyarakat Jawa dipercaya memiliki aura magis. Mempunyai katuranggan tertentu baik suara maupun bentuknya. Memelihara dan merawat perkutut juga dianggap sebagai upaya melestarikan warisan budaya leluhur yang sarat dengan kearifan lokal.
Mencoba melestarikan budaya seperti itulah yang dilakukan oleh komunitas penggemar perkutut yang tergabung dalam Paguyuban Pelestari dan Pecinta Perkutut Lokal Seluruh Indonesia (P4LSI) Jatim dalam bentuk event lomba yang digelar di pelataran aula arena Outbond Alas Prambon, Minggu (29/5/2022).
"Event ini adalah bagian dari upaya kita untuk melestarikan warisan budaya leluhur. Selain itu juga bertujuan ber-halal bihalal dengan rekan sesama komunitas di P4LSI ini", kata Dedi Subandono Ketua P4LSI Jatim.
Kriteria yang dilombakan yakni terkait durasi atau lamanya nggacor selama 30 menit pertama. Semakin lama nggacor layak jadi juara untuk jenis perkutut lokal.
Keseluruhan peserta lomba berasal dari masing-masing Korwil P4LSI. Diantaranya dari Jember, Malang, Probolinggo, Surabaya dan Sidoarjo sendiri. Sementara untuk lomba tingkat nasional rencananya akan digelar pada 19 Juni nanti.
Event semacam ini menurut Dedi diharapkan mampu mengangkat popularitas perkutut lokal yang selama ini dipandang sebelah mata. Padahal sebenarnya burung jenis ini di masa lalu jadi primadona burung klangenan para bangsawan dan priyayi di tanah Jawa. (Sigit)
Editor : Redaksi zonaperistiwa
