Zonaperistiwa Surabaya - Rochmad Munandar, seorang jemaah haji kloter 16 asal Surabaya tiba di asrama haji pada Senin (16/6/25) pukul 17.10 WIB. Rochmad yang sehari-sehari berprofesi sebagai tukang pijat urut ini merasa sangat bersyukur karena ia dan istrinya, Yuli Khotimah, tahun ini dapat melaksanakan rukun Islam kelima.
Rochmad menceritakan bahwa kemampuan pijatnya ia peroleh dari sang kakek.
“Saya dari duduk di bangku SMP sudah bisa memjiat dari kemampuan yang diturunkan kakek, namun saya mulai memijat secara professional ketika di bangku SMA dan buka praktik pada tahun 1998,” terang pria kelahiran 56 tahun lalu ini.
Rochmad merasa bersyukur dengan kemampuan memijatnya ini, ia dapat memenuhi kebutuhan keluarganya bahkan dapat memenuhi panggilan Allah SWT ke Tanah Suci.
“Alhamdulillah, selama saya memijat saya hanya memasang tarif seikhlasnya, tidak mematok tarif khusus. Sejauh ini saya dapat gunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan berhaji bersama istri,” tuturnya,
Dalam sehari, Rochmad bisa menyisihkan uang untuk kebutuhan rumah maupun untuk menabung haji. Setiap hari dia terkadang mendapatkan pasien pijat hingga empat orang, baik dia datang ke rumah pasien maupun pasien yang datang ke rumah Rochmad di Jalan Cumpat Kulon Makam, Kenjeran Surabaya.
"Setiap hari tidak tentu, kadang dapat dua orang kadang empat orang. Hasilnya lalu saya berikan ke istri untuk dibagi sesuai kebutuhan rumah dan sebagian disisihkan untuk haji," jelasnya.
Ia menceritakan pada tahun 2012 mendaftar haji bersama istrinya yang dulunya adalah pengajar Bahasa Hongkong .
“Dari hasil menabung pendapatan memijat yang saya sisihkan, pada tahun 2012 terkumpul uang untuk bisa mendaftar haji bersama istri,” terangnya.
Selama di Tanah Suci, Rochmad mengaku mendapat pengalaman spiritual yang luar biasa.
“Rasanya belum ingin pulang, masih ingin di Tanah Suci,” tutur pria yang pernah memijat almarhum Gus Dur ini.
Rochmad mengungkapkan rasa syukurnya karena dapat melakukan ibadah haji dengan lancar.
“Dari awal sudah kami niatkan untuk dapat berhaji memenuhi panggilan Allah taala semata,” kenangnya.
Di Tanah Suci pun, banyak jemaah yang memanfaatkan jasa Rochmad.
“Begitu mengetahui saya ini tukang pijat, baik di Madinah maupun di Makkah banyak yang memanggil saya untuk dipijat. Saya pernah mijat di Masjidil Haram hingga ke Tower Zam-Zam. Alhamdulillah meskipun di sana saya banyak dipanggil memijat tetapi tidak menggangu ibadah haji saya karena memijat hanya saya lakukan ketika luang,” tuturnya.
Di Tanah Suci, Gus Mad, sapaan akrabnya, tidak hanya memijat jemaah biasa. Ia pernah memijat artis Arie Untung hingga Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kemenag RI, Muchlis Hanafi.
Rochmad merasa bersyukur karena di sana dapat membantu para jemaah yang membutuhkan dengan kemampuan yang ia miliki.
“Ada seorang jemaah yang sakit selama 10 tahun, sudah dibawa berobat kemana-mana belum ada yang cocok, Alhamdulillah atas izin Allah, ketika saya bantu, berangsur membaik,” ceritanya.
Tidak hanya mampu menjalankan ibadah haji dengan lancar, Rochmad juga memperoleh rezeki materi dari kemampuan memijatnya.
“Semua atas izin Allah SWT,” ucapnya.
Selama di Tanah Suci, Rochmad dan istrinya tidak lupa memanjatkan doa agar anak-anak dan keluarga kami lainnya juga dapat kesempatan berhaji ke Baitullah.
Mereka berharap semoga ibadah haji yang telah mereka lakukan memperoleh kemabruran.
(Red)
Editor : Redaksi zonaperistiwa