Zonaperistiwa Sidoarjo, Sebagaimana desa lain, desa Temu, Prambon saat masuk bulan Ruwah dalam penanggalan Jawa juga menyelenggarakan tradisi lokal yakni Ruwat Desa atau Sedekah Bumi. Diawali dengan pengajian umum serta ziarah kirab tumpeng ke makam leluhur desa yang terletak ditengah persawahan pada pagi harinya.
Puluhan tumpeng berisi sayur dan buah serta hasil bumi diarak menuju makam. Sebuah tradisi yang rutin digelar tiap tahun ketika bulan Ruwah tiba.
"Tradisi semacam ini telah ada sejak saya masih kecil bahkan sebelum saya lahir. Tujuannya untuk berkirim doa kepada leluhur. Sementara tumpeng tumpeng itu dihadirkan sebagai tanda terima kasih kepada Allah swt dan para leluhur atas hasil panenan yang melimpah," ucap Kades Temu, Petty Fitri Anna.
Pada malam harinya, Gebyar Sedekah Bumi/Ruwat Desa Temu digelar Istighosah dan Pengajian Umum menghadirkan Ustadzah Nyai Hajjah Islakhati Ainun. Dalam tausiyahnya, Beliau membeberkan peran para leluhur desa dalam meletakkan pondasi agama serta nilai nilai kearifan lokal yang terkandung didalamnya.
"Tanpa peran dan perjuangan leluhur kita sekarang mungkin tidak hidup seperti ini," terang Ustadzah.
Menurut Bu Kades, pengajian diadakan mengingat masyarakat Temu mayoritas Muslim banyak yang mengusulkan diadakannya pengajian selain pertunjukan kesenian tradisional
(Sigit)
Editor : Redaksi zonaperistiwa
