Zonaperistiwa Direktur Jenderal Hak Asasi Manusia, Gusti Ayu Putu Suwardani, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sidoarjo atas pelaksanaan Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia (P2HAM) yang inovatif dan inklusif. Dalam kunjungannya, beliau mengakui berbagai upaya signifikan yang telah dilakukan oleh Lapas Sidoarjo, mulai dari bintorwasdal atau pengawasan dan pengendalian layanan yang berbasis HAM dari halaman depan hingga fasilitas khusus di bagian belakang.
Lapas Sidoarjo kini dilengkapi dengan jalur khusus untuk penyandang disabilitas, memastikan akses yang lebih mudah dan aman bagi semua warga binaan. Selain itu, Lapas Sidoarjo juga menyediakan kamar khusus untuk lansia, memberikan perawatan dan perhatian khusus sesuai dengan kebutuhan mereka. Langkah ini diambil sebagai bagian dari komitmen Lapas Sidoarjo untuk menjunjung tinggi martabat manusia dan memastikan bahwa semua penghuni mendapatkan perlakuan yang adil dan manusiawi.
Gusti Ayu Putu Suwardani menegaskan bahwa pendekatan ini merupakan contoh teladan yang harus diikuti oleh lapas lain di seluruh Indonesia. Ia juga berharap bahwa inovasi semacam ini akan terus dikembangkan dan ditingkatkan, sehingga dapat memberikan dampak positif yang lebih luas terhadap kualitas hidup para penghuni lapas. Apresiasi ini diharapkan mampu mendorong lebih banyak lembaga pemasyarakatan untuk mengimplementasikan layanan publik berbasis HAM yang serupa, menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang lebih inklusif dan ramah bagi semua.
Ditjen HAM Gusti Ayu Putu Suwardani Apresiasi P2HAM Lapas Sidoarjo dengan Fasilitas Inklusif
Direktur Jenderal Hak Asasi Manusia, Gusti Ayu Putu Suwardani, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sidoarjo atas pelaksanaan Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia (P2HAM) yang inovatif dan inklusif. Dalam kunjungannya, beliau mengakui berbagai upaya signifikan yang telah dilakukan oleh Lapas Sidoarjo, mulai dari bintorwasdal atau pengawasan dan pengendalian layanan yang berbasis HAM dari halaman depan hingga fasilitas khusus di bagian belakang.
Lapas Sidoarjo kini dilengkapi dengan jalur khusus untuk penyandang disabilitas, memastikan akses yang lebih mudah dan aman bagi semua warga binaan. Selain itu, Lapas Sidoarjo juga menyediakan kamar khusus untuk lansia, memberikan perawatan dan perhatian khusus sesuai dengan kebutuhan mereka. Langkah ini diambil sebagai bagian dari komitmen Lapas Sidoarjo untuk menjunjung tinggi martabat manusia dan memastikan bahwa semua penghuni mendapatkan perlakuan yang adil dan manusiawi.
Gusti Ayu Putu Suwardani menegaskan bahwa pendekatan ini merupakan contoh teladan yang harus diikuti oleh lapas lain di seluruh Indonesia. Ia juga berharap bahwa inovasi semacam ini akan terus dikembangkan dan ditingkatkan, sehingga dapat memberikan dampak positif yang lebih luas terhadap kualitas hidup para penghuni lapas. Apresiasi ini diharapkan mampu mendorong lebih banyak lembaga pemasyarakatan untuk mengimplementasikan layanan publik berbasis HAM yang serupa, menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang lebih inklusif dan ramah bagi semua.(red)
Editor : zonaperistiwa