Zonaperistiwa || Surabaya – Ketua Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Peduli Jawa Timur (APMP Jatim) dan tokoh pemuda, Acek Kusuma merasa aneh terhadap beberapa oknum pejabat yang saling lempar tanggung jawab perihal dugaan korupsi yang menyeret 21 tersangka di Wilayah Jawa Timur.
Dari 21 tersangka tersebut dari pihak swasta dan anggota DPRD Jatim atas pengembangan kasus OTT (Operasi Tangkap Tangan) mantan wakil DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak.
Baca juga: Keluarga Besar H.Rasid Mengadakan Acara Tujuh Bulanan (Mitoni) Ibu Arimbi Zizi lambayung
“Berbagai instrumen dan pengembangan kasus ini, terus dalam sorotan publik, saya akan terus melakukan gerakan aksi demonstrasi untuk menyoal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai instrumen penegakan hukum atau lembaga anti rasuah,” ujar Acek, Senin (26/05/2025).
Acek juga mengatakan, dalam pandangan matanya, ada dugaan kuat keterlibatan lini eksekutif Pemprov Jatim yang belum tersentuh mulai dari Gubernur, Sekda, TA PD hingga semua OPD.
“Mereka memiliki hak memverifikasi setiap lembaga atau Pokmas yang mendapatkan suntikan alokasi dana hibah Pemprov Jatim,” tuturnya.
Baca juga: Pemberian Makanan Tambahan Untuk Cegah Stunting, Ibu Wali Kota Surabaya Datangi Rumah Ibu Hamil
Kemudian, tidak puas disitu Acek melayangkan surat permohonan audiensi kepada Gubernur dan Sekda Jatim untuk klarifikasi tentang kebocoran keuangan negara berdasarkan hasil audit LHPBPK RI perwakilan Provinsi Jawa Timur tahun 2022, 2023 dan 2024.
“Tujuan audiensi ini, saya ingin ada ikhtiar atau usaha pembenahan dan upaya Tabayyun sekaligus membedah persoalan keuangan negara,” tegasnya.
Baca juga: Gerak Cepat Polisi, Pelaku Pembacokan Berhasil Diamankan Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak
Selain audiensi Acek mengajak Sekda untuk berdialog interaktif sekaligus adu data ihwal banyaknya lembaga yang diduga tidak menyampaikan laporan pertanggung jawaban
“lagi lagi niat baik saya bak gayung tak bersambut, semua komponen birokrasi justru saling lempar tanggung jawab. Saya merasa kesal dan kecewa melihat potret buram ini,” pungkasnya.
Editor : Redaksi zonaperistiwa